Timnas Indonesia Kuat Hanya Lahir Jika Ada Pembinaan dan Kompetisi Yang Benar Kata Akmal Marhali
Pengamat sepak bola Akmal Marhali menekankan bahwa Timnas Indonesia yang kuat hanya bisa lahir bila ada pembinaan yang benar
Editor: Toni Bramantoro

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sepak bola Akmal Marhali menekankan bahwa Timnas Indonesia yang kuat hanya bisa lahir bila ada pembinaan yang benar dan iklim kompetisi domestik yang sehat.
"Timnas yang kuat lahir dari pembinaan yang benar dan kompetisi yang sehat," tutur dia kepada Tribunnews.com, Minggu (2/1/2022).
Akmal melihat timnas Indonesia generasi Egy Maulana Vikri dan kolega saat ini sangat menjanjikan.

Mereka disebut bisa menjadi tulang punggung untuk kemajuan sepak bola Tanah Air, asalkan mentalnya tidak terkontaminasi buruknya kompetisi domestik.
"Kalau mentalnya dirusak di kolam kompetisi lokal yang kotor, mereka akan layu sebelum berkembang, seperti para pemain angkatan Syamsir Alam dan Evan Dimas yang dulu sangat dibanggakan," ujar Akmal.
Timnas Indonesia finish sebagai runner-up dalam helatan Piala AFF 2020 di Singapura.
Hasil itu diraih setelah Egy Maulana Vikri dan kolega, tunduk dari Thailand dengan agregat 2-6.

"Sudah hasil maksimal dari timnas Indonesia. Dengan posisi tidak diunggulkan lolos ke final sudah prestasi," tutur Akmal.
Bila ingin timnas Indonesia bisa tampil lebih menjanjikan di turnamen-turnamen internasional, ada banyak yang harus dibenahi.
"Mulai dari teknik, taktik, fisik, mental, cara bermain, pemahaman terhadap strategi," tutur Akmal.
Selain itu, menurut Akmal timnas Indonesia generasi Egy Maulana Vikri dan kolega bisa setingkat dengan Thailand maupun Vietnam dalam waktu empat atau lima tahun ke depan.
Baca juga: Ricky Kambuaya Siap Diorbitkan Shin Tae-yong Di Kompetisi Luar Negeri
Dengan syarat PSSI melakukan pembenahan di level pembinaan dan kompetisi sepak bola domestik.

"Kalau levelnya mau naik setara Thailand dan Vietnam, maka kita butuh 4-5 tahun lagi buat menciptakan timnas yang kuat dan berprestasi," tutur Akmal.
"Caranya ya benahi pembinaan di level dini dan kompetisinya dibenahi, jangan dibiarkan kolam itu tetap kotor," pungkas dia.