Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Punya Firasat Aneh Sebelum Musibah, Larang Putra Berangkat Maghrib
Daun hijau yang menempel di baju jadi firasat aneh ayah pelajar yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pasca-laga Arema vs Persebaya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ayah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Punya Firasat Aneh Sebelum Musibah, Larang Putra Beranhkat Maghrib
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pasca-laga Arema vs Persebaya menyisakan duka mendalam bagi keluarga para korban.
Duka juga dirasakan M Arif Junaedi, ayah dari Muhammad Irsyad Aljuned (18) asal Jombang yang meninggal dalam tragedi paling kelam dalam sejarah sepakbola Indonesia tersebut, Sabtu (1/10/2022).
Di balik musibah yang menimpa putranya, sang ayah rupanya mengaku sudah punya firasat aneh.
Baca juga: Sorotan Persebaya Tekuk Arema FC 3-2, Kapten Singo Edan Omeli Maringa yang Blunder, Ada Sejarah Baru
Dikutip dari Tribun Jatim, almarhum Muhammad Irsyad Aljuned dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022).
Irsyad, pelajar SMKN Kudu ini adalah satu di antara korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang merenggut ratusan korban jiwa.
Kesedihan mendalam dirasakan keluarga saat pemakaman korban tragedi Kanjuruhan.
Arif Junaedi tak kuasa membendung kesediahannya saat melihat jenazah anak pertamanya itu secara berlahan diturunkan ke liang lahat.
Tak hanya dia, Kesi Ernawati ibu korban tampak meneteskan air mata meratapi kepergian anaknya secara tragis tersebut. Ia terlihat menangis tersedu-sedu di atas pusara anaknya dalam kondisi guyuran hujan sore itu.
Baca juga: Ridwal Kamil Soroti Soal Rating TV Laga Arema vs Persebaya, Panpel Sudah Ajukan Perubahan Jadwal
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Arema Bakal Disanksi Berat, Netizen: Degradasi! FIFA Bakal Banned Indonesia?
Arif mengaku masih tak percaya anaknya meninggal dalam musibah di Kanjuruhan.
Saat kejadian itu, dia sedang bekerja di Tulungagung mendapat kabar Irsyad belum pulang dari menonton pertandingan bola di Kanjuruhan.
"Saya posisinya kerja di Tulungagung ditelepon ada musibah di Kanjuruhan saat itu (Korban, Red) belum ketemu itu sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Minggu (2/10).
Menurut dia, pihak keluarga dibantu relawan mahasiswa berupaya mencari hingga akhirnya mendapati
korban ditemukan di Rumah Sakit Wava Husada, Kabupaten Malang.