Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Respons Klub Liga 1 Soal Percepatan KLB PSSI, Ini Sikap Arema, Persebaya, Persis Solo, PSM Makassar

Arema FC, Persis Solo, Persebaya, dan PSM Makassar merespons soal percepatan KLB PSSI. Apa kata klub-klub Liga 1?

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Respons Klub Liga 1 Soal Percepatan KLB PSSI, Ini Sikap Arema, Persebaya, Persis Solo, PSM Makassar
Tangkapan layar YouTube PSSI
Ketua PSSI Mochamad Iriawan dan para Exco PSSI mengumumkan PSSI segera mempercepat Kongres Luar Biasa. 

Seperti diketahui, Persis Solo dan Persebaya adalah dua klub pertama yang menyurati PSSI untuk meminta Kongres Luar Biasa (KLB)

Dilansir SURYA.co.id dari BolaSport.com, tim berjuluk Juku Eja itu mendukung penuh segala perbaikan dan transformasi sepak bola nasional termasuk KLB.

"PSM Makassar berharap agar tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir dan menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh insan sepak bola khususnya bagi bagi insan tanah air."

"PSM Makassar mendukung penuh segala bentuk perbaikan dan transformasi sepak bola nasional (termasuk pelaksanaan Kongres Luar Biasa) dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku agar tidak menjadi masalah bari di kemudian hari," tulis poin kedua pernyataan resmi PSM Makassar.

Meski begitu, PSM Makassar menegaskan apabila KLB tak bisa dipaksakan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim.

Menurut pria yang sering disapa Sule itu pelaksanaan KLB harus sesuai dengan regulasi yang ada.

BERITA TERKAIT

KLB baru bisa digelar ketika ada desakan dari 50 persen voter.

Jika merujuk hal itu, KLB sendiri bakal sulit terwujud.

Pasalnya dari klub Liga 1 2022/2023 baru ada tiga tim yang dengan tegas meminta digelarnya KLB.

Mereka adalah Persis Solo, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar.

"Kalau KLB jangan dipaksakan kalau tidak sesuai statuta," ucap Sule dilansir BolaSport.com dari Tribun makassar.

"Karena akan berimbas sanksi FIFA, seperti pernah terjadi terhadap sepak bola kita."

"KLB tidak boleh karena desakan pihak di luar voter, apalagi karena ada interfensi," tuturnya. (Antara/Kompas.com/BolaSport)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas