Malaysia Tak Undang Timnas Indonesia Ikut Piala Merdeka 2023, Skuad Garuda Dianggap Terlalu Lembek?
Ketua Komite Kompetisi FAM, Mohd Firdaus Mohamed, mengatakan alasan tidak mengundang Timnas Indonesia adalah masalah peringkat FIFA.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Malaysia Tak Undang Timnas Indonesia Ikut Piala Merdeka 2023, Skuad Garuda Dianggap Terlalu Lembek?
TRIBUNNEWS.COM - Menyongsong gelaran Piala Asia 2023, Malaysia menyiapkan skuad mereka lewat sebuah turnamen bertajuk Piala Merdeka 2023.
Sejumlah tim yang dianggap punya level permainan kelas Asia, diundang untuk mengikuti kejuaraan ini.
Hanya, Malaysia tidak mengirimkan undangan bertanding untuk Timnas Indonesia di Piala Merdeka 2023 tersebut.
Benarkah Skuad Garuda dianggap terlalu lemah?
Baca juga: Desakan Mundur Buat Shin Tae-yong, Siklus Suram Timnas Indonesia di Kasus Luis Milla Bisa Terulang
Seperti diketahui Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akan mengadakan turnamen bertema Piala Merdeka 2023 pada September mendatang.
Ada empat tim yang akan diundang di Piala Merdeka 2023, yakni dua tim asal Asia Barat dan dua lainnya dari Asia Tenggara.
Dua tim dari Asia Barat adalah Suriah dan Palestina.
Sedang dua lainnya dari ASEAN adalah Thailand dan Vietnam.
Lantas kenapa Timnas Indonesia tidak diundang oleh FAM?
Ketua Komite Kompetisi FAM, Mohd Firdaus Mohamed, mengatakan alasan tidak mengundang Timnas Indonesia adalah masalah peringkat FIFA.
Seperti diketahui Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat 151 FIFA.
Artinya masih jauh dibawah Malaysia (peringkat 145 FIFA).
Sedang dalam Piala Merdeka, FAM mencari tim yang memiliki peringkat lebih baik daripada Timnas Malaysia.
Firdaus mengatakan pemilihan Thailand dan Vietnam karena kedua tim tampil cukup konsisten di Piala AFF 2022.
“Jika kita melihat kepada gelaran Piala AFF terbaru, performa kedua tim memang benar-benar berada di standar Asia dan kami bisa mengundang mereka ke Piala Merdeka," ujar Firdaus dikutip Superball.id dari laman Harian Metro.
“Saya pribadi melihat dua tim Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand yang benar-benar punya kualitas dan standar permainan di level Asia.
Pada Piala Merdeka 2023, menjadi ajang persiapan Malaysia untuk Piala Asia 2023.
"Sebab, kami menginginkan kompetisi ini sebagai ranah persiapan menjelang Piala Asia juga.”
Sebagai informasi Piala Merdeka sudah berlangsung sejak 1957, Malaysia yang paling sukses dengan 10 gelar juara.
Sepakbola Vietnam Maju Pesat, Thailand Tetap Paling Hebat
Presiden Asosiasi Pelatih Malaysia (FCAM), Satiananthan, mengatakan bahwa sepak bola Vietnam telah membuat kemajuan yang jelas dalam lima tahun terakhir, namun belum bisa mengejar Thailand.
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Satiananthan dengan terus terang mengatakan bahwa skuad Golden Star Warriors butuh elemen tambahan untuk bisa bersaing dengan sepak bola Thailand.
"Vietnam di leg kedua final Piala AFF 2022 memiliki banyak upaya melawan Thailand," ujar Satiananthan sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Danviet.vn.
"Tetapi dalam sepak bola, kerja keras saja tidak cukup."
"Tim juga membutuhkan elemen manusia untuk menciptakan peluang dan menutup peluang tersebut."
Menurutnya, kapasitas individu para pemain Thailand membantu mereka membuat perbedaan dibandingkan Vietnam.
Para pemain Thailand memiliki kapasitas pribadi yang baik dan mampu menetralkan tekanan yang ditimbulkan Vietnam, inilah kunci sukses tim Kuil Emas di Piala AFF 2022.
Oleh sebab itu, Thailand selalu berada satu tingkat di atas tim-tim Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Timnas Indonesia.
"Sepak bola Vietnam telah meningkat dalam 5 tahun terakhir di bawah asuhan Park Hang-seo," lanjut Satiananthan.
"Thailand selalu satu tingkat lebih kuat dari tim lain di Asia Tenggara selama sekitar 20 tahun."
Ada alasan mengapa level sepak bola Thailand lebih tinggi dari level sepak bola di Asia Tenggara pada umumnya.
Ia mengatakan bahwa klub-klub di Thailand sangat mementingkan pengembangan sumber daya manusia dan tenaga kerja tetap.
Karenanya, sepak bola Thailand selalu memiliki talenta baru, mereka membuat gebrakan di dalam negeri sebelum pindah bermain ke luar negeri.
"Sekolah sepak bola di Thailand juga berkualitas tinggi dan mereka bermain sepanjang tahun," sambungnya.
"Berkat perkembangan akar rumput ini, para pemain Thailand sangat terampil."
"Para pemain Thailand sejak itu mampu bersaing, percaya diri dan bermain bola dengan baik."
Satiananthan juga menyarankan sepak bola Malaysia untuk mementingkan kejuaraan nasional (Liga Malaysia) dan mementingkan pengembangan sepak bola usia muda.
Sepak bola Malaysia perlu tampil lebih dari sekadar akademi sepak bola untuk mencari dan melatih bakat, agar bisa mengejar ketertinggalan dari Thailand. (Wibbiassiddi/Ragil Darmawan/SuperBall)