Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Polemik TC Jangka Panjang Timnas U20 Indonesia, Korsel dan Qatar Pernah Lakukan untuk Piala Dunia

Ulasan, Korea Selatan & Qatar pernah menghadapi pemusatan latihan jangka panjang untuk Piala Dunia. Masalah yang kini hinggap di Timnas U20 Indonesia.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Polemik TC Jangka Panjang Timnas U20 Indonesia, Korsel dan Qatar Pernah Lakukan untuk Piala Dunia
JUNG YEON-JE / AFP
Pelatih sepak bola Belanda Guus Hiddink (C), yang memimpin tim nasional Korea Selatan finis keempat di Piala Dunia FIFA 2002, bercanda dengan para pemain Korea Selatan selama sesi latihan di Seoul pada 4 Juli 2012. Hiddink akan memimpin Skuad 2002 dalam pertandingan melawan bintang pendatang baru dari K-League domestik yang akan diadakan di Seoul pada tanggal 5 Juli, untuk merayakan peringatan 10 tahun Piala Dunia 2002. FOTO AFP / JUNG YEON-JE 

Keberhasilan Korea Selatan melaju ke semifinal Piala Dunia 2002 tak lepas dari peran Gus Hidding.

Meskipun diwarnai dengan kontroversi dan hasil mengecewakan sebelum Piala Dunia 2002, tapi akhirnya Korea Selatan jadi wakil Asia pertama yang menginjakkan kaki di semifinal.

Lawan yang mereka kalahkan seperti Portugal yang masih diperkuat Luis Figo di babak penyisihan grup dan Italia saat dibela Totti di babak 16 besar.

Korea Selatan bertindak sebagai tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Jerman.

Sebagai negara tuan rumah, Korea Selatan ditargetkan lolos ke babak 16 besar.

Saat itu, Korea Selatan ditangani oleh pelatih ternama Guus Hidding sejak ditunjuk pada 18 Desember 2000.

Korea Football Association (KFA) memberikan kebebasan untuk Guus Hiddink.

BERITA TERKAIT

Dia boleh memilih pemain dan staff pelatih yang dia inginkan, serta melakukan banyak pemusatan latihan dalam jangka panjang.

Bahkan tak sedikit dia melanggar metode-metode atau aturan dalam sepak bola Korea Selatan ketika itu yang menyangkut kehidupan pribadi dan hal lainnya.

Guus Hidding bahkan hampir kena cut menyusul rentetan negatif yang diraih Korea Selatan.

Di Piala Konfederasi FIFA 2001, Korea Selatan mengawali turnamen dengan kekalahan 5-0 dari Prancis.

Hidding bahkan mendapat julukan 'Oh-dae-ppang' dari Wartawan Korea Selatan yang artinya lima banding nol.

Hasil tersebut adalah rentetan beruntun karena sebelumnya kalah 5-0 dari Republik Ceko di laga uji coba.

Korea Selatan berhasil menang tipis dari Meksiko dan Australia setelah lawan Prancis. Tapi hasil itu tidak bisa membuat mereka lolos ke babak 16 besar karena kalah agregat gol dari Australia.

Setelah itu, Korea Selatan menunjukkan progres di Piala Emas Concacaf 2002 dengan menempati peringkat 4 tanpa kekalahan.

Laga uji coba lawan tim-tim Eropa pun diselesaikan dengan baik jelang Piala Dunia 2002.

Dalam ulasan yang ditulis Brunch, faktor 'kebebasan' yang diberikan KFA dan 'sesuka hati' yang dilakukan Guus Hidding itu berperan besar dalam kelangsungan tim.

Contohnya ketika mengatasi masalah cedera Lee Young-pyo di awal Piala Dunia. Hidding benar-benar egois bahkan di bidang yang bukan bidangnya.

Dia juga membuat membuat spesialis video untuk dianalisis oleh staf pelatih.

Hiddink juga pernah dianggap tidak kooperatif dengan asosiasi (mengabaikan permintaan asosiasi), dia berbicara kasar (mengeluh kepada Chung Mong-joon, Presiden KFA setiap kali dia tidak menyukainya), dan semua pilihannya adalah pada tingkat yang berbeda dari pelatih yang ada (dunia sepak bola Korea dalam arti negatif).

Tapi, semua itu masih bisa ditolerir.

Dan hasilnya seperti apa yang didapat Korea Selatan di Piala Dunia 2002.

Satu-satunya syarat Hiddink ketika itu adalah rencana jangka panjang, dia tidak akan mengambil posisi sebagai pelatih jika tidak disetujui sejak awal penunjukkan dirinya.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas