Bung Kus: Pembatalan Drawing Merupakan Warning Awal dari FIFA, Indonesia akan Dapat Sanksi dari FIFA
Pengamat Sepak Bola Mohamad Kusnaeni menilai pembatalan drawing FIFA U20 yang dijadwalkan 31 Maret 2023 di Bali berpotensi memunculkan sanksi lebih.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Barir
PSSI tak berani berandai-andai soal bagaimana status Indonesia sebagai host, usai batalnya pengundian.
Karena dengan dibatalkannya drawing ini, penetapan grup sudah berubah.
"Kita tidak tahu bagaimana kondisi terkini. Pastinya, Pak Erick akan lakukan diplomasi pendekatan ke FIFA," urai Arya.
Berkaitan dengan bagaimana posisi pemerintah menyikapi perkembangan terkini, Arya berujar juga tidak mengetahui pasti tetapi yang pasti pemerintah sama sekali tak berniat mundur.
"Kami dari PSSI sebagai penyelenggara tetap jalan. Yang terjadi saat ini pemerintah daerah yang tidak bisa menerima dan menjamin penyelenggaraan itu," katanya.
Arya juga menegaskan tidak mungkin bagi PSSI atau LOC melakukan permohonan ke FIFA, agar Israel bertanding di Singapura untuk menjaga situasi politik dalam negeri kondusif.
“Masalahnya pengajuan sebagai tuan rumah sejak awal hanya satu negara. Jadi, pasti ditolak jika Indonesia mengajukan Singapura sebagai tempat bertanding bagi Israel.
Proses kaitan Singapura bakal panjang. Kami harus lobi pemerintah singapura. Kalau itu mau dilakukan semestinya sejak awal, bidding dilakukan melibatkan dua negara, bukan di tengah-tengah atau di ujung.”
PSSI dalam posisi bingung dengan mencuatnya banyak penolakan Israel hanya berselang dua bulan jelang penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
"Mengapa baru sekarang, kita juga enggak tahu kenapa baru sekarang? Sebelumnya tidak ada ramai-ramai penolakan. Tapi ya sudahlah, kita harus hadapi yang ada,” tuntasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)