TRIBUNNEWS.COM - Cuma satu laga lagi akhirnya penderitaan Chelsea di musim 2022/2023 lekas berakhir.

Yap musim 2022/2023 bisa dibilang menjadi tahun terburuk Chelsea dalam satu dekade terakhir.

Jangankan berbicara soal gelar juara Liga Inggris, klub yang berjuluk The Blues ini bahkan lebih dekat ke zona degradasi ketimbang empat besar klasemen.

Chelsea memang mengalami perubahan besar di awal musim 2022/2023.

Era kepemilikan Roman Abramovich sudah berakhir, klub dijual ke pemilik baru, yaitu Todd Boehly dan kolega.

Baca juga: Dituding Bakar Hubungan Hakim Ziyech dan Chelsea, Pelatih Manchester United Beri Kode

Anehnya, perubahan kepemilikan tidak benar-benar membawa dampak positif. Justru Chelsea masih mempertahankan tradisi lama, yaitu hobi pecat-pecat pelatih.

Awal musim ini mereka masih ditangani oleh Thomas Tuchel, tapi Boehly memecatnya tidak lama setelah duduk di kursi pemilik. Setelahnya, Graham Potter ditunjuk, tapi itu pun hanya bertahan beberapa bulan.

Chelsea sempat ditangani Bruno Lage sebagai pelatih interim untuk satu laga, kemudian Frank Lampard dipercaya jadi pelatih interim sampai akhir musim.

Bahkan penunjukan Frank Lampard untuk kembali membesut tim yang berkandang di Stamford Bridge ini bukan sebuah langkah yang tepat. 

Tercatat dari 13 pertandingan terakhir di semua kompetisi, Chelsea sekalipun belum pernah meraih kemenangan.

Bahkan di ajang Premier League, mereka tercecer di peringkat 12 klasemen. Raheem Sterling dan kolega membukukan 43 poin hasil dari 37 pertandingan.

Kini,, Chelsea hanya menyisakan satu laga lagi di musim 2022/2023, dan penderitaan mereka akan segera berakhir.

Satu pertandingan sisa The Blues datang dari kompetisi Liga Inggris. 

Premier League akan menggelar matchday ke-38 alias laga penutup musim ini serentak. Semua pertandingan dilangsungkan pada jam yang sama, yakni 22.30 WIB, Minggu (28/5/2023).