Kisah Plot Twist Paulo Dybala di Final Liga Eropa: Senyum La Joya Berujung Duka
Kisah plot twis dialami Paulo Dybala saat final Liga Eropa yang endingnya menisbatkan Sevilla sebagai juara. Dybala nangis di akhir laga.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Fajar Nasucha
Namun berkat penangangan fisioterapis yang dilakukan Roma, Dybala akhirnya bisa bermain sejak menit awal.
Akan tetapi sumbangsih golnya di laga final ini tidak bisa mengantarkan tim sekota Lazio tersebut menjadi juara.
Tak heran selepas pertandingan, air mata menetes di Stadion Puskas Arena bentuk kesedihannya karena golnya terbilang mubazir.
Pasca-pertandingan, Jose Mourinho pun tak bisa berbuat banyak atas kekecewaan yang membayangi pemainnya. Terlebih Dybala yang jelas terpukul dengan realita pahit tersebut.
"Masing-masing dari kita bereaksi dengan cara yang berbeda, yang satu menangis yang lain tidak, tetapi sebenarnya kita semua sangat sedih," terang Mourinho dikutip dari laman Football Italia.
"Kami kalah, dan hasilnya berasal dari pertandingan yang tak adil," keluh pelatih berkebangsaan Portugal ini.
Dybala memang menjadi salah satu pilar permainan tim sejak diboyong dari Juventus dengan status bebas transfer pada Juli lalu.
Meski kerap dilanca cedera, namun mantan penggawa Palermo ini selalu memberikan kontribusi nyata berupa gol dan assist setiap kali diturunkan oleh Mourinho.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.