Tugas Berat Menanti Oliver Glasner di Crystal Palace, Tantangan Lolos dari Degradasi Liga Inggris
Oliver Glasner menggantikan Roy Hodgson sebagai juru taktik Crystal Palace musim ini, mampukah dia membawa The Eagle lolos dari jeratan degradasi?
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih anyar Crystal Palace, Oliver Glasner memiliki tugas berat membawa timnya untuk lolos dari jeratan degradasi Liga Inggris musim ini.
Crystal Palace hanya berjarak 5 poin dari Everton yang berada di batas zona degradasi Liga Inggris dari 25 pertandingan.
Di sisa 13 pertandingan Liga Inggris musim ini, Oliver Glasner tak bisa memainkan sepenuhnya pemain terbaik Crystal Palace, terutama pemain yang mengisi lini pertahanan.
Mulai dari Michael Olise, Eberechi Eze, Rob Holding, Marc Guehi, Will Hughes, hingga Cheik Doucore absen karena mengalami cedera.
Menurut Standard, Michael Olise dan Eberechi Eze mengalami cedera hamstring.
Michael Olise baru tampil dalam 11 pertandingan musim ini, dia mengalami cedera melawan Brighton pada awal bulan Februari lalu.
Pemain asal Prancis itu diperkirakan absen selama dua bulan hingga April 2024 untuk menjalani proses pemulihan.
Sama halnya dengan Eberechi Eze. Namun, Eze diperkirakan pulih lebih awal dan hanya absen selama 3 minggu untuk kembali bergabung dengan tim.
Oliver Glasner juga belum bisa memainkan Marc Guehi dan Rob Holding karena belum diketahui kapan kedua pemain tersebut bisa kembali.
Marc Guehi mengalami cedera lutut, sementara Rob Holding yang belum bermain untuk Crystal Palace musim ini masih dalam masa pemulihan setelah operasi pergelangan kaki.
Pengalaman Oliver Glasner
Oliver Glasner adalah pelatih yang terkenal dengan bakat aslinya sebagai juru taktik yang mampu merevitalisasikan tim yang sedang mengalami kesulitan.
Seperti Crystal Palace saat ini yang sedang berjuang lolos dari degradasi.
Dia melakukannya saat menukangi klub Jerman Wolfsburg dan Eintrach Frankfurt.
Namun, kondisinya berbeda. Oliver Glasner ditunjuk sebagai pelatih untuk kedua tim di atas sebelum awal musim, sementara di Crystal Palace saat ini di pertengahan musim yang telah melewati jendela transfer musim dingin.