Menteri Australia Dorong Pertukaran Program Fintech Startup dengan Indonesia
Ia juga mendorong pertukaran program startup kedua negara untuk melahirkan startup yang kompeten dan handal.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perdagangan dan Investasi New South Wales Australia, Niall Mark Blair menghadiri penandatanganan perjanjian kerjasama antara dua co-working space besar asal Indonesia dan Australia, yakni UnionSPACE dan Stone & Chalk.
Blair menilai perkembangan industri fintech di Indonesia cukup pesat dan banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan bisnis startup antar kedua negara tersebut. Ia juga mendorong pertukaran program startup kedua negara untuk melahirkan startup yang kompeten dan handal.
“Anggota UnionSPACE dan Stone & Chalk akan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bisnis mereka dari program mentoring yang kuat. VC (Venture Capital) juga hadir sehingga anggota dapat mempresentasikan bisnis mereka, produk atau layanan apa yang mereka tawarkan. Program pertukaran startup harus diintensifkan agar bisa melahirkan startup lokal yang bisa memperluas jaringannya,” ujar Blair dalam keterangannya, Senin (26/2/2018).
Menanggapi pernyataan ini CEO UnionSPACE, Albert Goh menyatakan pihaknya akan langsung menjalankan program kerjasama yang telah disepakati. Bentuk-bentuk kerjasama tersebut dikatakan Albert akan memberikan manfaat besar bagi pengusaha startup di Indonesia dan Australia.
“Dengan adanya kesepakatan kerjasama ini kami akan langsung menjalankan program-program yang sudah kami susun dengan cara sharing informasi dan ide-ide kepada pengusaha startup, menyediakan ruang kerja yang inklusif dan kondusif untuk masing-masing anggota co-working space serta menyediakan fasilitas live stream untuk memudahkan anggota dalam berkomunikasi,” papar Albert.
Lebih lanjut, Albert menjelaskan UnionSPACE dan Stone & Chalk akan bersama-sama menghubungkan para anggota keduanya kepada Venture Capital dan juga akan ada program pertukaran startup yang nantinya membantu memperluas jaringannya di negara masing-masing.
"Kita akan saling mengakselerasi satu sama lain, memberikan nilai tambah pada startup anggota kita. Program pertukaran startup ini akan saling menguntungkan, startup lokal yang ada di Indonesia nantinya akan membuka jaringan bisnisnya di Australia, begitu juga sebaliknya startup Australia akan masuk ke Indonesia untuk expand bisnis mereka," tutup Albert.