Netflix Ajak Sineas Kembangkan Kapasitas dalam Penggarapan Pascaproduksi Film Indonesia
Netflix mengundang sekitar 300 sineas lokal untuk mengikuti workshop virtual membahas proses pascaproduksi di Netflix.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Alasannya, karena memang kegiatan semacam ini sangat jarang diadakan.
"Pascaproduksi merupakan proses yang sangat krusial dan menjadi tempat kita menata dan memasak, sehingga bukan hanya dari sisi teknis yang kita perlu jaga, tapi juga dari sisi kreatif," beber Salman Aristo.
"Yang paling krusial bagi saya di workshop ini adalah pemahaman pekerjaan pascaproduksi itu tempatnya tidak di akhir. Ini salah satu hal menarik yang saya peroleh dan saya sangat setuju sekali. Di tempat saya, Wahana Kreator, tim penyunting, color grading, dan sound sudah kita libatkan sejak awal misalnya ketika diskusi skenario untuk mendengarkan arah cerita ini mau kemana, proses kreatifnya seperti apa," ujarnya.
Ifa Isfansyah, produser dan sutradara Fourcolours Films mengatakan, sebagai kreator, sineas harus memikirkan teknis hasil akhir karena visi kreatif film merupakan sebuah seni yang tidak bisa bekerja sendirian.
"Kita juga harus memikirkan apa yang diinginkan oleh pasar," ungkap Ifa.
Ifa menambahkan, saat ini output karya di dunia digital juga mendominasi, terutama Netflix yang menghasilkan tidak hanya cerita atau visi kreatif tapi juga kualitas teknis yang bagus.
"Artinya, kreator juga perlu memiliki pandangan bahwa proses realisasi visi mereka harus terjaga, mulai dari ide, pengembangan ide, proses syuting, hingga pascaproduksi. Proses yang panjang ini sangat mungkin membuat visi kreatif tersebut tidak terjaga," ungkap Ifa Isfansyah.