Sony Kerek Harga PS5 di Tengah Tekanan Ekonomi Global
Kenaikan serupa juga terjadi di negara asal perusahaan ini yaitu Jepang. Harga PS5 di Inggris Raya juga dilaporkan mengalami kenaikan.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Raksasa elektronik Jepang Sony Group Corp pada Kamis (24/8/2022) kemarin mengatakan pihaknya akan menaikkan harga konsol game PlayStation 5 (PS5) di pasar Eropa, Jepang dan Inggris, menyusul meningkatnya tekanan inflasi dan pelemahan ekonomi global.
Melansir dari Reuters, Sony akan menaikkan harga konsol yang dilengkapi disk drive dari 499,99 euro menjadi 549,99 euro di pasar Eropa.
Kenaikan serupa juga terjadi di negara asal perusahaan ini yaitu Jepang. Harga PS5 di Inggris Raya juga dilaporkan mengalami kenaikan.
Baca juga: Sony Berhasil Jual 10 Juta Unit PS5 di Seluruh Dunia, Penjualan Salip Raihan PS4
Sony mengatakan tidak ada kenaikan di pasar Amerika Serikat (AS), karena perusahaan ini harus bersaing dengan konsol game milik Microsoft Corp, Xbox yang secara agresif telah memperluas layanan berlanggan game-nya.
"Kami melihat tingkat inflasi global yang tinggi, serta tren mata uang yang merugikan, berdampak pada konsumen dan menciptakan tekanan pada banyak industri," tulis Kepala Eksekutif Sony Interactive Entertainment (SIE), Jim Ryan dalam sebuah postingan blog.
Kenaikan harga ini terjadi akibat gangguan rantai pasokan yang telah memukul bisnis game Sony, sehingga menyebabkan perusahaan ini kekurangan perangkat keras.
Gangguan rantai pasokan ini dikhawatirkan dapat mengancam rencana Sony untuk meningkatkan produksi PS5 pada akhir tahun 2022.
Sementara gejolak ekonomi telah mempengaruhi bisnis Sony, prioritas utama perusahaan ini sekarang adalah meningkatkan pasokan PS5, tambah Ryan.
"Kenaikan harga adalah suatu keharusan mengingat lingkungan ekonomi global saat ini dan dampaknya terhadap bisnis SIE, prioritas utama kami terus meningkatkan situasi pasokan PS5," ungkapnya.
Sony merilis PS5 pada akhir tahun 2020. Pada bulan Mei lalu, Sony mengatakan akan memproduksi lebih banyak unit PS5 untuk menutupi kesenjangan produksi PS4, yang masih diproduksi karena ketersediaan komponennya lebih banyak dibandingkan PS5.
Baca juga: Sony Terancam Denda Rp 74 Triliun karena Monopoli Harga Game PlayStation
"Meskipun rentangnya luas, kenaikan harga PS5 relatif bernuansa dan terjadi di pasar di mana dampaknya paling terasa dengan lapisan tekanan tambahan yang berasal dari kekuatan dolar AS. Microsoft akan memanfaatkan peningkatan Sony untuk mendorong pesan 'nilainya'," tulis seorang analis di Ampere Analysis, Piers Harding-Rolls.