Dua Media Besar Pilih Tinggalkan Twitter, Ini Alasannya
Dua perusahaan media berhenti menggunakan Twitter setelah Twtter melabeli keduanya sebagai "media yang didukung pemerintah".
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Dua perusahaan media berhenti menggunakan Twitter setelah Twtter melabeli keduanya sebagai "media yang didukung pemerintah".
Public Broadcasting Service (PBS) mengikuti langkah National Public Radio (NPR) dalam berhenti menggunakan Twitter. Keputusan tersebut diungkapkan juru bicara PBS, Jason Phelps, pada Kamis (13/4/2023).
"PBS berhenti berkicau dari akun kami ketika kami mengetahui perubahan tersebut dan kami tidak memiliki rencana untuk melanjutkannya saat ini. Kami terus memantau situasi yang terus berubah dengan cermat," ujar Phelps melalui email yang dikirim ke Bloomberg.
Twitter memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap siklus berita, sebagian besar karena akun-akun media besar terdapat di platform itu untuk mempromosikan berita yang sedang terjadi dan mendapatkan inspirasi tentang apa yang akan ditulis selanjutnya.
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, memanfaatkan dinamika ini untuk mempromosikan produk dan idenya sendiri. Namun, dia juga membuat perubahan yang mendorong media menjauh dari platform berlogo burung biru tersebut.
Untuk pertama kalinya, Twitter menghadapi beberapa pemboikotan organisasi media besar. NPR tidak akan lagi menggunakan platform ini, sedangkan PBS menghentikan sementara aktivitas mengirim tweet ke akunnya.
Pertengkaran dimulai setelah Twitter menandai NPR sebagai "media yang berafiliasi dengan negara", sebuah deskripsi yang juga digunakan untuk akun propaganda dari Rusia dan China.
Twitter kemudian mengubah kata-katanya menjadi "media yang didanai pemerintah", tetapi organisasi itu menyebut deskripsi tersebut tidak akurat dan menyesatkan, karena NPR adalah kelompok nirlaba yang memiliki independensi editorial.
Baca juga: Dianggap Mengambil Kebijakan Tak Jelas Media Ternama di AS Mulai Tinggalkan Twitter
Elon Musk menyinggung ketergantungan NPR pada dana pemerintah Amerika Serikat (AS), meskipun organisasi yang berbasis di Washington itu hanya mendapatkan sebagian kecil dana dari badan-badan pemerintah federal.
"Saya rasa mereka tidak akan keberatan kehilangan dana federal dalam kasus ini," kata Elon Musk dalam sebuah tweet.
"Hentikan pendanaan NPR," tulis miliarder ini di cuitan lainnya.
Musk mengakuisisi platform media sosial ini pada tahun lalu dengan nilai 44 miliar dolar AS dan telah melakukan perubahan besar-besaran, termasuk menghapus sistem verifikasi untuk akun media, selebritas, dan pengguna Twitter ternama lainnya.
Baca juga: Diakuisisi Elon Musk, Gigi Hadid Hingga Jameela Jamil Kompak Tinggalkan Twitter
Sayangnya bagi Twitter, mudah bagi organisasi-organisasi media ini untuk mengambil sikap terhadap perlakuan yang tidak adil karena platform tersebut menghasilkan begitu sedikit lalu lintas mereka, hanya sekitar 2 persen dalam kasus NPR, menurut juru bicara organisasi tersebut.