Gandeng UGM, IWCS Cybersecurity Tawarkan Program Membangun Talent Keamanan Siber
Pada tahap level awal FMIPA UGM butuh berbagai literasi tentang ilmu keamanan siber dari mereka yang memiliki kompetensi dan pengalaman.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Pada tahap level awal FMIPA UGM butuh berbagai literasi tentang ilmu keamanan siber dari mereka yang memiliki kompetensi dan pengalaman.
Ketua IWCS, Eva Noor mengatakan, masalah keamanan siber cakupannya cukup luas, ditambah adanya UU PDP yang mensyaratkan butuhnya seorang Data Protection Officer(DPO) sehingga kebutuhan DPO sangat banyak, bahkan yang dibutuhkan ratusan ribu tenaga kerja.
“Cara yang efektif menjaring DPO dab tentu IWCS bekerjasama dengan universitas-universitas dan pihak-pihak yang dapat mencetak para talent sesuai prasyarat untuk mengisi kebutuhan DPO di industri dan pemerintahan,”ujar Eva Noor yang merupakan CEO PT Xynexis International (3/11/2023).
Dikatakan Eva, IWCS membuka program mentorship cybersecurity untuk semua kalangan, dengan tujuan seberapa minat masyarakat terhadap keamanan siber dan menjaga data pribadi.
“Hal terpenting adalah menumbuhkan kesadaran bijak dalam berinternet di ruang digital, serta tahu cara aman melakukanaktifitas online,” ujar Ketua Komunitas Indonesia Woman Cybersecurity .
Pengguna ruang digital online menurut data Kominfo hampir diatas 60 persen penggunannya adalah perempuan yang melakukan transaksi jual beli, konten kreatif diplaftform media sosial, maupun aktifitas pekerjaan lainnya.
Untuk itu IWCS berharap pemberdayaan kaum perempuan pada sektor siber sekuriti perlu peningkatan signifikan dalam menjaga keamanan data.
Kerjasama IWCS ke FMIPA UGM dan sekolah Madrasah Technonatura di Sleman adalah kerjasama IWCS yang dilakukan dengan perusahaan berbasis technology bernama Palo Alto Networks.
Director Strategic Business Regional ASEAN Palo Alto Networks, Defi Nofitra mengatakan, sosialisasi dengan IWCS bagus untuk edukasi dan harus terus dilakukan, baik level pelajar pendidikan dasar dan menengah hingga mahasiswa agar mereka melek siber sekuriti dan dampak teknologi yang mereka gunakan.
"Untuk mendapatkan awareness dalam menjaga keamanan siber adalah komunikasi dan sosialisasi yang harus terusd ilakukan agar memperkecil dampak di arus data ruang digital saat ini.
Bila masyarakat melek IT, maka para pelaku dan penggiat keamanan siber jadi lebih mudah mensosialisasikan dengan tekhnologi yang ada," katanya.
Palo Alto Networks memiliki program Cyber Safe Kids yang memiliki program mendidik dan meningkatkan kesadaran pentingnya keamanan untuk anak-anak.
“Khusus Indonesia memang baru dilakukan, untuk itu adanya kegiatan IWCS yang juga menyasar pada pendidikan dasar di madrasah TechnoNatura ini Palo Alto Networks dengan senang akan sangat mendukung,” ungkap Defi.