Antisipasi Kehadiran Starlink Direct To Cell, Pengamat: Kompetisi Sehat Harus Dijaga
Starlink diketahui baru menguji coba layanan Direct to Cell ini dengan operator seluler seperti T-Mobile di Amerika Serikat.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elon Musk tengah mengembangkan layanan Starlink yang bisa terhubung langsung ke smartphone atau disebut juga dengan direct to cell.
Direct to cell memungkinkan ponsel bisa langsung terhubung tanpa menggunakan layanan internet operator seluler.
Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, begitu uji coba ini selesai, Starlink pasti akan menjual layanan ini di Indonesia.
"Begitu uji coba selesai dan berjalan dengan baik, apa yang dijalankan dan dijual di negara lain, Starlink pasti akan menjual layanan sejenis di Indonesia," katanya kepada Tribunnews, dikutip Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Starlink Masuk Indonesia, Luhut Sebut BTS Tak Lagi Diperlukan, Ini Kata Dirut Telkom
Heru memandang kehadiran direct to cell Starlink akan langsung berhadapan dengan layanan seluler lokal.
Sebab, layanan yang dijual akan serupa, yakni internet broadband.
Heru pun mengatakan, kompetisi yang timbul tetap harus berpihak pada kepada pemain lama dan lokal.
"Memang seyogyanya ada keberpihakan pada pemain lama dan lokal, tetapi jika tidak bisa maka harus ada equal level playing field yang sama antar pemain," ujar Heru.
"Kompetisi sehat harus dijaga. Sebab jika tidak, ya pasar seluler dan ISP akan tergerus," lanjutnya.
Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.com, dengan direct to cell, pengguna tidak perlu memesan Starlink kit (antena penangkap sinyal satelit dan WiFi Router) untuk mencicipi layanan Starlink langsung di ponsel, seperti sekarang ini.
Adapun saat ini, Starlink sudah memajang layanan Starlink Direct to Sell untuk pelanggan bisnis di situs resminya.
"Kampanye peluncuran Starlink Direct to Cell segera digelar," tulis Starlink di laman resminya untuk wilayah Indonesia, sebagaimana dikutip KompasTekno, Rabu (5/6/2024).
Rencananya, pengguna smartphone disebut bisa bertukar pesan teks (SMS) via satelit mulai tahun 2024 ini.