Sang Maestro Sasando Hibur Tiap Turis yang Datang ke Rumahnya di Kupang
Maestro pembuat dan pemetik Sasando, Jeremias A Pah (75), bersama enam anak lelakinya selalu hibur turis yang datang ke rumahnya di Kupang.
Editor: Mohamad Yoenus
“Biasanya yang berminat tiga kali pertemuan sudah bisa memainkan Sasando,” ungkapnya.
Untuk menikmati keindahan musik sasando petikan sang Maestro Jeremias, pelancong bisa datang ke lokasi dari pagi hari sekitar pukul 08.00 hingga pukul 20.00 Wita.
Proses pembuatan Sasando. Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Bahkan bila di atas pukul 20.00 Wita, para pelancong yang datang dari luar daerah tetap dilayani sang maestro bersama anak-anaknya.
Untuk sampai ke lokasi, pelancong cukup menumpang angkutan umum yang biasa mangkal di dekat Pasar Oeba Kupang dan Brimobda Polda NTT.
Namun angkutan umum yang tersedia hanya berupa mobil pick up yang dimodifikasi menjadi angkutan penumpang.
Bentuknya, mobil pick up diberi atap dan bangku tempat duduk didalam baknya.
Di pinggir bak dipasang rangka besi keliling sehingga aman untuk penumpang.
Ongkosnya pun cukup murah, hanya Rp 5.000 sekali jalan sampai tujuan.
Untuk satu alat musik sasando Jeremias menawarkan kepada pelancong mulai dari harga Rp 500 ribu hingga Rp 3,5 juta.
Sementara souvenir berupa replika sasando dapat dibeli mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Kami juga menjual CD berisikan 12 lagu daerah dan tujuh lagu populer yang diiringi dengan petikan sasando anak saya dengan harga Rp 100 ribu. Selain itu istri saya juga menjual tenun ikat asli Rote dengan harga mulai dari seratusan ribu rupiah untuk jenis selendang,” kata Jeremias.