Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Berliku Masjid Ki Muara Ogan Palembang, Dua Kali Digusur Penjajah

Masjid Ki Muaro Ogan, Cagar Budaya Palembang.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Kisah Berliku Masjid Ki Muara Ogan Palembang, Dua Kali Digusur Penjajah
Sriwijaya Post/Zaini
Sebuah perahu getek melintas di depan Masjid Ki Muara Ogan yang terletak di pinggir Sungai Musi, Kertapati, Palembang, Rabu. 

Pengurus yayasan memgajukan permohonan kepada pemerintah untuk mengatasi tanah longsor.

Pada 1980 Presiden Soeharto memberikan santunan sebesar Rp 10 juta untuk menangulangi longsor.

Peranan Kiai Marogan dalam pengembangan agama Islam bukanlah pekerjaan ringan, baik tenaga maupun harta.

Banyak kalangan mengakui eksistensi perjuangan beliau.

Selain mengajarkan agama Islam, Kiai Marogan juga mendirikan atau memperbaiki masjid di tempat ia berdakwah.

Seperti di dusun Pedu, Dusun Pemulutan Ulu, Ogan Komering Ilir, Ulak Kerbau Lama, Pegagan Ilir, Mushola 5 Ulu Laut, Masjid Sungai Rotan Jejawi, Talang Pangeran Pemulutan.

Kiai Marogam meninggal pada 31 Oktober 1901 dan dimakamkan tepat disamping masjid Kiai Muara Ogan.

Berita Rekomendasi

Makamnya termasuk salah satu peninggalan arkeologi di palembang.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh A Mujib Ali bahwa makam Kiai Marogan ditandai dengan dua buah nisan dari batu andesit bewarna hitam, tidak dibentuk layaknya menhir yang dipasang di atas makam bagian kepala dan kaki.

Para peziarah yang datang bukan saja berasal dari Palembang, tetapi juga dari kota lainnya seperti Jambi, Bengkulu, Lampung bahkan Jawa dan sekitarnya.

Jika Anda ingin ke sana, bisa menumpang bus kota jurusan Kertapati.

Atau jika ingin sambil menikmati keindahan Sungai Musi, Anda bisa menyeberang menggunakan perahu getek dari dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas