Kaus Barong Jadi Incaran Wisatawan Bali di Pasar Seni Guwang
Ada total keseluruhan 545 meja dari 4 blok, yakni A, B, C, D yang menawarkan berbagai barang oleh-oleh khas Bali.
Editor: Mohamad Yoenus
Menjadi satu alternatif pilihan, jika di Pasar Seni Sukawati sedang terlalu padat.
Atau, bagi mereka yang ingin berberlanja dengan lebih santai dan dilengkapi fasilitas parkir yang cukup luas, tepat di area depan pasar, yang dapat menampung kendaraan hingga bus-bus pariwisata.
Dan untuk harga barang, masih relatif sama, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Mencari barang-barang kerajinan dengan harga murah dan senang dengan sensasi tawar menawar, pasar seni tradisional seperti Guwang dan yang lainnya tentu bisa menjadi pilihan.
Kawasan Pasar Seni ini juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas.
Di antaranya ATM Centre, dari berbagai jenis Bank.
Selain itu ada juga toilet umum dan beberapa warung yang menjajakan makanan dan minuman di area parkir Pasar Seni Guwang.
Pasar Seni Guwang, di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Pasar Seni Guwang ini dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan dari kota Denpasar.
Dengan melewati akses Bypass Ida Bagus Mantra Ketewel, salah satunya, bisa mengambil arah ke kiri di perempatan lampu merah menuju Guwang.
Persaingan dengan Toko Modern Buat Pedagang Guwang Menjerit
Semakin menjamurnya toko oleh-oleh modern di Pulau Dewata ini, tentunya menambah persaingan tersendiri bagi pedagang di pasar tradisional.
Seperti yang disampaikan seorang pedagang di salah satu blok di Pasar Seni Guwang, I Ketut Indah, yang mana keberadaan toko-toko tersebut membuat ia dan sesama pedagang di pasar seakan menjerit.
“Bersaing dengan sesama pedagang di sini saja sudah ampun-ampunan. Sekarang makin banyak toko oleh-oleh modern itu di mana-mana, jadi orang ke sana semua. Ya, seperti kami pedagang kecil ini bisa apa?” ujar wanita yang tengah mengandung anak keduanya ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Gusti, yang berjualan tidak jauh dari Indah.