Mengenal Bannada, Desa Tertua di Kepulauan Talaud yang Penuh Mistik
Desa ini dikenal dengan mistiknya yang kuat, dan terus mendapat wanti-wanti agar berhati-hati di sana.
Editor: Mohamad Yoenus
Ada benda-benda seperti batu yang dipercayai masyarakat setempat punya kekuatan.
Kampung tua Desa Bannada ini juga disebut payung utara atau payung keramat.
Sebenarnya, benda-benda pusaka tersebut tak sembarang dikeluarkan oleh para petua adat.
Namun kedatangan tim mendapat respons positif sehingga dapat menyaksikan langsung benda-benda tersebut.
Setiba di desa, terlebih dahulu harus melapor di kantor desa.
Ratunbanua (kiri), Ratuntampa (tengah), dan Kepala Suku Yoro (kanan). (Tribun Manado/Finneke Wolajan)
Raja Porodisa kini yakni Julianus Yoro atau disebut Ratuntampa pun kemudian menjelaskan langsung tentang benda-benda tersebut.
Julianus merupakan turunan raja Porodisa ke-11.
Yulianus didampingi oleh William Sondengan yang merupakan Ratunbanua atau pembantu raja yang merupakan penguasa wilayah Desa Bannada.
Serta Zakharia Potoboda yang merupakan kelapa suku Tal'au.
Kerajaan Porodisa mencakup empat wilayah desa yakni Desa Malat, Bannada, Apan dan Lahu.
Masing-masing desa itu dipimpin oleh Ratunbanua.
Sementara sukunya terbagi empat yakni suku Tal'au, Laetu, Yoro dan Woe yang masing-masing dipimpin oleh kepala suku.
Namun dari empat desa wilayah kerajaan Porodisa tersebut, Bannada merupakan pusat dari kerajaan tersebut.
Di mana desa ini merupakan desa tertua, awal mula kerajaan Porodisa tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.