Mengenal Bannada, Desa Tertua di Kepulauan Talaud yang Penuh Mistik
Desa ini dikenal dengan mistiknya yang kuat, dan terus mendapat wanti-wanti agar berhati-hati di sana.
Editor: Mohamad Yoenus
Ketika bertanya-tanya pada masyarakat di kawasan yang lebih maju seperti di Kecamatan Melonguane dan Beo yang berada di kabupaten yang sama, bagaimana kondisi Desa Bannada ini, banyak yang mengernyitkan dahi.
Desa ini dikenal dengan mistiknya yang kuat, dan terus mendapat wanti-wanti agar berhati-hati di sana.
Desa ini pula menjadi pusat bagi warga yang ingin berilmu seperti kekebalan tubuh dan lainnya.
Mendengar kata Bannada, yang terlintas yakni mistik yang kuat.
Namun kengerian dan keangkeran desa Bannada hanya sebatas ekspektasi orang-orang yang mungkin belum mengenal lebih jauh bagaimana kondisi masyarakatnya.
Aktivitas warga desa Bannada. (Tribun Manado/Finneke Wolajan)
Di sini, masyarakat sangat ramah kepada orang baru.
Senyuman hangat, yang mempertontonkan deretan gigi yang mengunyah pinang sering dijumpai.
Bahkan untuk sekadar bercanda, warga di sini sangat mudah tertawa.
Asal niatnya baik, pasti semua akan baik-baik saja.
Dan jika berada di desa dan punya niat jahat, hukum ada akan mengikat pada orang tersebut.
Konon katanya, mereka yang akan ke sini, dengan niat jahat takkan menemukan lokasi desa yang terpencil ini.
Bahasa daerah masyarakat di sini sangat kental, kadang ada yang sulit berbahasa Indonesia, atau sekadar dialeg warga Sulut.
Sehingga kalau ke sini, sebaiknya membawa guide warga lokal yang bisa menerjemahkan bahasa tersebut.
Senyuman para pengunjung pun menjadi bahasa yang universal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.