Empat Skenario Rekayasa Lalin Tol Jagorawi
Jika terjadi penambahan volume kendaraan yang berpotensi macet, arus kendaraan yang mengarah ke Gadog akan ditutup, kendaraan diarahkan ke Ciawi.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM - PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta Bogor Ciawi (Jagorawi) menyiapkan empat skenario lalu lintas dalam rangka hadapi arus mudik lebaran tahun 2015 ini.
Deputy General Manager Traffic Management Cabang Jagorawi PT Jasa Marga (Persero) Tbk khusus Tol Jagorawi, Dadang Supriyadi di kantornya, Rabu (1/7) mengatakan, pihaknya telah menyiapkan empat skenario rekayasa arus lalu lintas di Tol Jagorawi.
Skenario pertama, pengaturan kemacetan lalu lintas di Gadog, Jawa Barat.
Jika terjadi penambahan volume kendaraan yang berpotensi macet, arus kendaraan yang mengarah ke Gadog akan ditutup, kendaraan diarahkan ke Ciawi.
Skenario kedua, jika terjadi kemacetan, lalu lintas arah ke Ciawi akan ditutup.
Penutupan tepat di persimpangan Bogor di sekitar Kilometer 41 Tol Jagorawi.
Skenario ketiga, lalu lintas yang menuju Bogor Kota akan diarahkan ke jalur putar kembali, diputaran sebelum pintu masuk gerbang tol Bogor.
Skenario keempat, lalu lintas dari arah Bogor ke Ciawi ditutup di simpang Bogor Ciawi, kemudian diarahkan ke Sentul Selatan atau Bogor Outer Ring Road (BORR).
Namun, Dadang menjelaskan ada perbedaan karakteristik arus lalu lintas di tol Jagorawi.
Tidak seperti tol Cikampek yang lalu lintasnya mulai padat di H-3, lalu lintas tol Jagorawi justru mulai padat pada hari Lebaran pertama dan Lebaran kedua.
"Setelah salat Ied itu mulai ramai. Banyak pengguna tol Jagorawi melakukan kunjungan keluarga dan pariwisata. Yang mudik sedikit, kira-kira hanya di sekitar Sukabumi," kata Dadang.
Dadang menjelaskan, pihaknya telah memprediksi akan ada penambahan volume kendaraan yang menggunakan tol Jagorawi pada tahun ini sebesar 3 sampai 5 persen.
"Ada kenaikan itu sudah kami siapkan langkah-langkah antisipasi kepadatan," ujar Dadang.
Kemacetan akibat antrean kendaraan biasanya tidak hanya terjadi di pintu masuk dan pintu keluar gerbang tol, tetapi juga terjadi di rest area.
Mengantisipasi hal ini, Jasa Marga telah menyiapkan langkah kanalisasi di bahu jalan sebelum masuk ke rest area.
"Persiapan sudah kita lakukan. Pada bahu jalan tetap kami lakukan kanalisasi pakai con (pembatas jalan). Kami siapkan con. Kalau ada kecelakaan sudah disiapkan contra flow. Kami siapkan 1.000 cone (kerucut rambu jalan)," kata Dadang.
Untuk memantau situasi arus lalu lintas di sepanjang ruas tol Jagorawi, Jasa Marga menyiapkan 50 unit Close-Circuit Television (CCTV) yang tersebar di sejumlah titik dan monitoringnya bisa dilakukan di kantor Jasa Marga. (adv/nic/irw)