Soto Bathok Mbah Katro, Disajikan Lewat Tempurung Kelapa, Kuah Bertabur Seledri Semerbak Sapi
Disajikan lewat tempurung kelapa, Soto Bathok Mbak Katro di Yogyakarta semerbak kaldu sapi dengan taburan daun seledri.
Editor: Agung Budi Santoso
Suasana persawahan dan pedesaan tersebut akan benar-benar pengunjung, karena konsep tempat makan tersebut terbuka dan menyatu dengan alam.
Terdapat sekitar delapan buah saung berukuran kecil hingga besar sebagai tempat untuk menikmati soto bathok.
Terdapat saung dengan konsep lesehan maupun saung yang dilengkapi dengan meja kursi.
Di sekitar saung juga ditanami beberapa pohon yang membuat suasana semakin nyaman.
Pemilik tempat makan tersebu juga menyediakan beberapa ayunan, dan wahana permainan jungkat-jungkit.
Kombinasi hidangan yang lezat dan suasana yang nyaman menjadikan Sauto Bathok Mbak Katro selalu ramai dikunjungi pembeli. Hal tersebut terbukti dari setiap harinya Katro Sumaryo mampu menjual lebih dari 1200 porsi soto.
"Kalo untuk tempenya sendiri sehari bisa menghabiskan sekitar 2500 buah tempe. Jumlah tersebut bisa naik hampir dua kali lipat saat hari libur," tambahnya.
Dalam memulai usahanya Katro Sumaryo, bermodalkan nekat. Sebelumnya dia tidak memiliki latar belakang usaha di bidang kuliner, selama 22 tahun Katro bekerja di sebuah hotel tetapi tidak bersentuhan dengan hal kuliner.
Suasana Warung Soto Bathok Mbah Katro
"Tetapi pengalaman bekerja di hotel tersebut juga cukup membantu bagaimana saya harus melayani konsumen dengan baik," ujarnya.
Untuk masalah harga, anda tidak usah khawatir, karena dengan Rp.5 ribu anda sudah dapat menikmati satu porsi soto bathok. Sedang untuk tempe goreng harganya Rp.500, sate telur puyuh Rp.2 ribu, dan sate usus Rp. 1000.
Lokasi warung soto ini terletak di sebelah utara Candi Sambisari. Setiap harinya warung ini buka dari pukul 06.00 pagi hingga 16.00.(*)