Menikmati Natinombur, Ikan Bakar yang Dimasak dengan Bumbu Batak di Danau Silalahi
Aroma dan rasa andaliman, rias, kemiri, menyatu dalam pulennya nasi putih serta lalapan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DAIRI - Menghabiskan cuti bersama Idul Fiti, saya dan keluarga menikmati panorama alam dan berburu ikan ke Tao Silalahi (Danau Silalahi, dalam bahasa Batak) di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Surganya para pemburu ikan di Danau Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. (Kompas.com/Mei Leandha)
Ini sudut lain Danau Toba yang luas dan terkenal itu. Menumpangi dua sepeda motor, kami mengambil jalur Tongkoh, Merek, Sipiso-piso dan Tongging.
Kami menghindari Kota Berastagi dan Kabanjahe karena sudah dapat dipastikan akan terjebak dalam kemacetan panjang. Apalagi selama perjalanan hujan terus mengguyur.
Dari Simpang Tugu Jeruk, kami belok ke kiri, menyusuri Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rakyat, Kabupaten Karo.
Jalannya sudah beraspal dan bagus, walau lebarnya hanya cukup untuk dua mobil.
Sekitar 5 menit melaju, di sebelah kiri jalan akan terlihat puncak pagoda berwarna emas.
Itulah Taman Wisata Rohani Lumbini, puncak menjulang itu adalah Replika Pagoda Shwedagon. Replika tertinggi kedua setelah Burma. Untuk Indonesia, pagoda ini juaranya.
Setelah tak terlihat lagi simbol kebesaran umat Buddha tersebut, mata akan disuguhi perkebunan jeruk, kopi, sayur, buah dan bunga milik masyarakat desa ini.
Selepas hujan, semuanya terlihat hijau, menyegarkan dan cantik. Selama 30 menit perjalanan, jalanan mulai naik turun.
Sawah dengan padi siap panen mulai menghiasi tepi-tepi jalan. Terus saja mengikuti aspal hitam hingga jalan besar sampai melewati Simpang Merek dan Sipiso-piso.
Bukit tunggal Sipiso-piso berdiri menandang mengiringi perjalanan di sebelah kiri. Saatnya memasuki jalan menurun yang lumayan curam menuju Tongging.
Dari ketinggian, hijaunya Danau Toba sudah terlihat. Di balik-balik bukit, sesekali Air Terjun Sipiso-piso terlihat.
Jejeran bukit-bukit seperti bewarna oranye sebab rumput-rumput yang mengering ditimpa matahari sangat menakjubkan. Pinus-pinus tumbuh seenaknya di punggung-punggung bukit menambah indah warna alam.
Tiba di Desa Tongging, Kabupaten Karo, sawah-sawah menghijau menyambut riang. Susuri saja jalan desa yang menyempit dan berbatu, itu jalan menuju Silalahisabungan.