Bakpia Patuk 75 Khas Jogja Dengan Empat Varian Isian Rasa, Pas Buat Oleh-oleh Segala Lidah
Sepertinya belum lengkap traveling ke Jogja tanpa membawa pulang Bakpia 75 dengan empat varian isian. Mau coba?
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Jika berkunjung ke Yogyakarta kurang lengkap jika tidak membawa bakpia sebagai buah tangan.
Kudapan berasa manis ini memang telah menjadi salah satu icon dari Yogyakarta.
Bagi siapa saja yang berkunjung ke Yogyakarta, akan dengan mudah menemukan tempat yang menjual bakpia.
Dari sekian banyak penjual bakpia, terdapat beberapa tempat yang telah bakpia sejak puluhan tahun yang lalu, dan salah satunya adalah Bakpia 75.
Bakpia 75 bisa disebut sebagai pelopor di usaha makanan ini.
Diceritakan Yuniar, selaku staff administrasi dan purchasing, Bakpia 75 ada sejak tahun 1948 dan awal mula berdirinya di daerah Pathuk, Yogyakarta, tepatnya berada di jalan AIP II KS Tubun no. 75. "Karena berawal dari bangunan no. 75, maka namanya Bakpia 75," ujarnya.
Bakpia Patuk 75 Jogja
Menjaga kualitas produk dan rasa adalah hal yang mampu menjadikan Bakpia 75 bertahan selama ini di tengah semakin menjamurnya produsen bakpia.
Hingga saat ini proses pembuatan bakpia masih menggunakan cara tradisional guna mempertahankan cita rasanya.
Jika saat ini kebanyakan produsen bakpia telah menggunakan gas untuk proses pemanggangan bakpia, di Bakpia 75 masih menggunakan yang terbuat dari bata dan menggunakan arang sebagai bahan bakar tungku.
Penggunaan arang ini diyakini menghasilkan rasa bakpia yang khas dan berbeda dari bakpia yang dipanggang menggunakan gas.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bakpia adalah tepung terigu, gula pasir, air, minyak goreng. Bahan-bahan tesebut adalah bahan untuk membuat kulit bakpia.
Sedang untuk isinya bahannya tergantung rasa dari bakpia yang akan dibuat.