Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Kangen Yogyakarta, Sajikan Kuliner Masa Lalu, Ada Wedang Uwuh, Pecel Ndeso, dan Sate Koyor

Berbagai jenis kuliner tradisional yang mampu membangkitkan nostalgia terhadap Yogyakarta pada masa lalu dihadirkan dalam acara ini.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pasar Kangen Yogyakarta, Sajikan Kuliner Masa Lalu, Ada Wedang Uwuh, Pecel Ndeso, dan Sate Koyor
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Penjual sate kere di Pasar Kangen Yogyakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Event tahunan Pasar Kangen Yogyakarta kembali digelar pada tanggal 25 hingga 30 Agustus 2015.

Untuk tahun ini 70 stand kuliner, 57 stand pengrajin, dan 23 stand batu akik memeriahkan acara yang di gelar di kompleks Taman Budaya Yogyakarta.

Event ini menghadirkan nuansa Yogyakarta tempo dulu.

sate koyor
Sate koyor.  (Tribun Jogja/Hamim)

Nini Sularni, ketua panitia acara tersebut mengatakan, Pasar Kangen Yogyakarta akan menyuguhkan sebuah romantisme masa lalu Yogyakarta kepada para generasi tua.

“Bagi generasi orang tua, Pasar Kangen itu menghadirkan romantisme masa lalu mereka. Bagi generasi muda jaman sekarang, Pasar Kangen menghadirkan sensasi kuliner tradisi Jogja tempo doeloe,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Berbagai jenis kuliner tradisional yang mampu membangkitkan nostalgia terhadap Yogyakarta pada masa lalu dihadirkan dalam acara ini.

Di antaranya gatot, lopis, ketan, tiwul, cenil, wedang uwuh, pecel ndeso, sate koyor, oseng-oseng bledhek, bothok, pepes, dan masih banyak lainnya.

Salah satu kuliner yang mampu menarik perhatian para pengunjung adalah sate kere.

Mulyo Utomo, penjual sate kere selalu dikerumuni pembeli yang ingin mencicipi kelezatan sate kere.

pameran keris
Pameran keris di Pasar Kangen Yogyakarta.  (Tribun Jogja/Hamim  Thohari)

"Kalo di Solo sate kere menggunakan tempe gembus, jika di Jogja menggunakan koyor daging sapi," ujar perempuan yang akrab disapa Mbah Mul tersebut.

Rasa sate kere tersebut manis gurih.

Dikatakan Mbah Mul, koyor tersebut dibumbui dengan bumbu dendeng sebelum dibakar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas