Percaya Atau Tidak, Lorong Masjid Menara Kudus Jadi Tempat yang Paling Ditakuti Para Pejabat
Sunan Kudus meminta pengikutnya tidak menyembelih dan makan daging sapi yang dianggap suci umat Hindu. Hingga saat ini, tradisi tersebut tetap dijaga.
Editor: Malvyandie Haryadi
Selain beribadah, mereka juga berziarah ke makan Sunan Kudus," kata Rochimin, warga sekitar yang tiap hari menunaikan salat lima waktu di Masjid Menara.
Di belakang masjid, terdapat kompleks makam.
Selain makam Sunan Kudus, ada juga makam ulama dan tokoh di antaranya Panembahan Palembang, Pangeran Pedamaran, dan Panembahan Condro.
Jumlah peziarah yang datang ke makam ini meningkat saat menjelang Ramadan dan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Sementara di samping masjid, terdapat tempat wudu.
Memiliki panjang sekitar 12 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3 meter, bangunan dari bata merah dan berlantai keramik itu memiliki delapan pancuran.
Terdapat arca di atas pancuran untuk berwudu. Ini mengadaptasi dari keyakinan Budha, Delapan Jalan Kebenaran atau Asta Sanghika Marga.
Para pedagang menawarkan foto kawasan Masjid Menara Kudus kepada wisatawan. (Tribun Jateng/M Syofri Kurniawan)
"Masjid juga ramai saat tradisi Dandangan dimulai. Banyak warga atau pedagang dari daerah lain yang datang," imbuhnya.
Gapura
Ada cerita menarik tentang Masjid Menara Kudus. Lorong gapura yang mempunyai arsitektur unik ini ternyata jadi tempat yang paling dihindari pejabat.
Alasannya, mereka cemas jabatannya akan goyah bahkan copot saat nekat melewati gapura tersebut.
Apalagi berdasarkan cerita yang diyakini masyarakat setempat, Sunan Kudus sangat tidak menyukai orang-orang yang sombong apalagi seorang pejabat yang tidak jujur
Akulturasi Budaya
Menurutnya, pembangunan masjid menara memang tidak jauh dari kebudayaan Hindu dan Budha.