Inilah Lima Pesona yang "Ditawarkan" Pura Luhur Uluwatu kepada Wisatawan
Di sini, wisatawan akan menemukan the five wonderful beauties. Atau ada lima keindahan yang menakjubkan.
Editor: Malvyandie Haryadi
“Di sini akan didapatkan the five wonderful beauties. Atau ada lima keindahan yang menakjubkan, istilahnya,” tambah Wijana kepada Tribun beberapa waktu lalu.
Pertama adalah sunset atau matahari terbenam dapat dilihat oleh para wisatawan dengan mata telanjang sekira pukul 18.15 sampai sekira pukul 18.30 Wita.
“Jadi di sini kalau sudah sore hari itu sekitar pukul 6 sore lebih, itu bagus indah sekali sunsetnya. Kedua yakni keindahan sunset tersebut dipadukan dengan keindahan panorama pemandangan tebing dan Samudera Hindia,” ungkap pria berkain endek ini.
Selanjutnya Pura Luhur Uluwatu sendiri menjadi keindahan yang menakjubkan, lantaran lokasi Pura yang berada diatas tebing pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut.
Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Wisatawan diminta untuk berhati-hati terhadap ulah kera yang "usil" di sini. (Tribun Bali/Zaenal Arifin)
Alas kekeran memiliki luas sekira 11 hektar.
Banyak terdapat tanaman perindang baik tanaman khas perbukitan maupun tanaman lainnya.
Kondisi ini yang membuat kawasan Pura Luhur Uluwatu sejuk, nyaman dan indah. Ditambah pada Bulan Desember dan Januari biasanya banyak pohon merak yang berbunga.
Keempat adalah pertunjukkan tari kecak yang dilakukan setiap hari, mulai pukul 18.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita di panggung terbuka area Pura Luhur Uluwatu.
Saat menikmati pertunjukkan Tari Kecak, wisatawan akan ditemani keindahan alam matahari terbenam dari tempat duduk panggung tersebut.
Terakhir yang menjadi daya tarik disini adalah hidupnya sekira 300 ekor kera di alas kekeran Pura Luhur Uluwatu.
Mereka membagi menjadi lima kelompok. Jenis kera disini adalah kera ekor panjang.
“Wisatawan dapat menikmati pemandangan kehidupan kera di hutan atau alas kekeran. Tapi pengunjung harus berhati-hati terhadap barang bawaannya, kacamata dan topi yang dipakai. Karena mereka sering mengambil barang tersebut,” tambah Wijana.