Wisatawan Tiongkok pun Kepincut Pesiar ke Batam-Bintang kata Arief Yahya
Promosi pariwisata yang gencar di Tiongkok rupanya semakin terasa di awal tahun 2016 ini.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Promosi pariwisata yang gencar di Tiongkok rupanya semakin terasa di awal tahun 2016 ini.
Batam-Bintang yang sering disebut dengan istilah Great Batam, juga dikepung wisman asal Negeri Tembok Raksana itu.
Bedanya, mereka menyeberang dari negara tetangga Singapura melalui jalur laut. Tidak langsung terbang dari kota-kota di Tiongkok.
“Bagi kami, itu tidak menjadi soal, mau datang darimana saja yang penting masuk, merayakan Imlek di Indonesia dengan status wisatawan,” jelas Menpar Arief Yahya.
Dari data BPPD Kepri, hotel dan penginapan di kedua kawasan tersebut penuh. Saat libur Imlek, 8 Februari 2016 itu semingg sebelum dan sesudahnya sudah fully book. Wisatawan Tiongkok tercatat paling banyak membanjiri kawasan Batam dan Bintan tersebut.
“Itulah pentingnya kita mempromosikan Wonderful Indonesia di Singapore. Di sanalah international hub yang efektif untuk berpromosi,” papar Mantan Dirut PT Telkom ini.
Dari data di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi, sejak Jumat (5/2/2016), jumlah wisatawan masuk mencapai 1.800 orang. Sabtu (6/2/2016), jumlah kunjungan wisatawan mencapai 2.300 orang.
Di hari Minggu (7/2/2016), jumlahnya menembus 2.800 orang. Untuk Senin (8/2/2016), angka kunjungan mencapai 1.800 orang.
“Ada 8.900 wisman selama empat hari itu. Ini lebih banyak dari hari libur akhir pecan biasanya. Saat libur akhir pekan biasanya hanya berkisar 1.500-1.800 orang,” jelas Menpar Arief Yahya yang didampingi Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata I Gde Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pemasaran Wilayah ASEAN Rizky Handayani, Jumat (12/2) itu.
Menpar Arief Yahna memang menaruh perhatian serius pada turis Tiongkok. Promosi dan aneka pagelaran selalu disiapkan untuk lebih mendatangkan turis Negeri Panda itu. Tiongkok adalah pasar potensional.
“Tetapi kita sadar, bahwa aksesibilitas dari berbagai kota besar di Tiongkok yang langsung ke Indonesia itu hanya 30 persen. Sisanya, 70 persen harus transit di Singapore, Kuala Lumpur, dan Hongkong sebelum masuk ke Indonesia,” jelas Marketeer of The Year 2013 ini.
Itulah, jawaban mengapa promosi di Singapura itu menjadi sangat penting.
“Istilahnya, menjading di kolam yang banyak ikan. Singapura adalah destinasi yang penting juga bagi Tiongkok. Menggaet pasar Tiongkok yang sedang berwisata atau sedang mengambil paket ke Singapura, itu cukup efektif.
Di Singapura, mereka menyaksikan man made, sedang di Batam Bintan mereka melihat nature dan culture,” ungkap pria asal Banyuwangi ini.