Zapin Api: Atraksi Mistis Menari dalam Kobaran Api di Bengkalis Riau yang Nyaris Punah
Pertunjukan zapin api itu sungguh memesona. Sukar menggambarkan suasana musik ritmik berpadu dengan unsur mistis.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pandangan matanya kosong.
Meskipun fisiknya berada di tempat itu, jiwanya seperti di tempat lain. In trance.
Itulah yang terjadi. Persis pemain kuda lumping di Jawa yang tengah kesurupan.
Iwan menari dengan gerakan cenderung kaku, tetapi selaras dengan irama tabuhan.
Posisi tegaknya seperti robot, tetapi dapat meliuk mengikuti irama.
Zapin Api. (Kompas/S Rangkuti)
Tanpa diduga, Iwan berjalan menuju kobaran api.
Dua tangannya dengan enteng meraup sabut-sabut kelapa yang terbakar, seperti gerakan menyauk air di sungai dengan dua tangan, dan melemparkannya ke udara.
Kobaran api beterbangan dan bunga api perlahan turun dengan butiran kecil.
Mata penonton kembali terbelalak ketika Iwan berjalan pelan dan menari melintasi api berkobar.
Tidak ada rintih kesakitan.
Penonton perempuan dari rombongan Dinas Pariwisata Riau, yang baru pertama kali melihat atraksi itu, terdengar menjerit pelan.
Empat penari lain masih duduk bersila.
Rapalan mantra dan ayat-ayat yang dilakukan Abdullah ternyata belum membuat mereka tersambung untuk bermain.
Main adalah kata yang menggambarkan peran kesurupan penari sehingga mampu bercengkerama dengan api.