Randang Jadi Bagian Terdalam dari Adat, Budaya dan Kehidupan Sosial Masyarakat Sumatera Barat
Randang diketahui memiliki 400 jenis berbeda yang disesuaikan dengan lokasi geografis dan fungsinya
Penulis: Eko Sutriyanto
Resep rendang juga berbada saat disajikan acara sunatan.
Penamaan randang sendiri diambil dari proses memasaknya yang dinamakan Marandang yakni memasak yang memakan waktu cukup lama dan memiliki tahapan-tahapan, mulai dari gulai kemudian menjadi randang.
"Juga terdapat proses karamelisasi bahan-bahan itu hingga kemudian menjadi randang," kata Andre.
Sejarah Rendang
Andre Setiawan mengatakan, kemunculan makanan Randang tidak bisa dilepaskan kebiasaan masyarakat Sumatera Barat yang senang merantau.
Saat perjalanan menuju rantau membutuhkan makanan yang tahan lama sehingga dibuatlah makanan yang tahan lama serta tetap terjaga kelezatan dan kualitasny dan proses karamelisasi pada randang ini yang membuatnya bisa tahan lama, bahkan semakin lama dimasak, bumbunya akan semakin meresap dan bentuknya kering sehingga tahan lama.
Ini membuat randang yang asli, teksturnya cenderung kering dan berwarna kehitaman yang berasal dari proses maradang yang sangat lama sehingga merasap ke dalam daging.
Tentang bumbu relative sama namun yang membedanya mungkin lebih pada teknik memasak dan randang asli di Sumatera Barat dimasak dengan kompor berbahan bakar kayu.
Menurut Andre, rendang biasanya tahan sampai 2 minggu, semakin lama disimpan rendang akan makin meresap namun tetap saja bisa basi jika terlalu lama.
Baca: Guns N Roses Konser di Jakarta: Permintaannya Wajib Disediakan Rendang dan Nasi Goreng
Rendang yang asli memiliki warna kehitam-hitaman.
Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kementerian Pariwisata, Vita Datau, mengatakan Randang merupakan salah satu dari lima kuliner khas yang dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata.
Menurutnya event Nusantara Marandang bisa meningkatkan popularitas Randang sebagai ikon kuliber Indonesia dan mengangkat standar dari Randang itu sendiri untuk diperkenalkan ke dunia internasional.
Kemenpar sendiri sudah mem-branding 100 restoran Indonesia di luar negeri. Dan 90 persen diantaranya memiliki menu randang," ujar Vita.
Diplomasi Kuliner
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.