Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar dari Suku Abui di Kampung Adat Takpala Alor, Merawat Kebersamaan Lewat Tarian Lego-lego

Jika ada acara atau ada tamu yang berkunjung ke Kampung Adat Takpala, mereka yang tinggal di pesisir bawah akan datang ke Kampung Adat Takpala.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Belajar dari Suku Abui di Kampung Adat Takpala Alor, Merawat Kebersamaan Lewat Tarian Lego-lego
Tribunnews.com/Dewi Agustina
Penduduk Suku Abui di Kampung Adat Tradisional Takpala, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Penduduk sedang menari Lego Lego untuk menyambut wisatawan yang berkunjung. Foto diabadikan Sabtu (27/8/2022). 

Tarian ini merupakan tarian yang sering diadakan saat upacara adat atau setelah melakukan kegiatan bersama sebagai ucapan syukur, rasa persatuan dan kegembiraan mereka.

Ungkapan rasa syukur tersebut mereka lakukan dengan mengelilingi Mesbah (tempat suci yang disakralkan) sambil bergandengan dan menyanyikan lagu-lagu pujian terhadap Tuhan.

"Pribadi orang Alor Takpala, tidak pernah kebersamaan itu kami tinggalkan, kebersamaan selalu ada," ujar Martinus.

Sambil menari Lego-lego, penduduk Kampung Adat Takpala akan mengajak para tamu ikut menari bersama di atas mesbah.

Rumah Suku Abui

Warga Suku Abui memiliki 14 rumah adat dan 2 rumah besar yang disebut fala foka dan dianggap sakral, yakni yang disebut sebagai Kolwad dan Kanuarwat.

Baca juga: 25 Pemuda Direkrut dan Dilatih Jadi Jurnalis Masyarakat Adat oleh Pemkab Jayapura

Dua rumah ini mewakili rumah sakral untuk warga muslim dan satu lagi untuk yang beragama Kristen.

Berita Rekomendasi

Rumah yang bertanda hitam pada bagian atasnya adalah rumah untuk warga muslim.

Sementara rumah yang bertanda putih untuk warga Kristen.

"Jadi ketika ada acara ritual itu teman-teman muslim kami undang untuk bisa mengadakan penyembelihan hewan masing-masing di mesbah ini," kata Martinus.

Setelah penyembelihan hewan selesai, maka masing-masing akan mengurus sendiri-sendiri untuk makan.

"Jadi yang teman muslim silakan sudah sembelih selesai, masak dimana di dalam rumah silakan. Yang Kristen pun demikian jadi tidak saling mengganggu," ujarnya.

Sedangkan rumah yang ditinggali warga Suku Abui terdiri dari 4 tingkat.

Aktivitas penduduk Suku Abui di Kampung Adat Takpala yang berada di Dusun III Kamengtaha, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Foto diambil Sabtu (27/8/2022).
Aktivitas penduduk Suku Abui di Kampung Adat Takpala yang berada di Dusun III Kamengtaha, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Foto diambil Sabtu (27/8/2022). (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Tingkat pertama digunakan untuk rapat, tingkat kedua untuk tidur.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas