VIDEO Zaenal Abidin: Dari Ban Bekas ke Sandal Bandol Khas Banyumas, Cerita Sukses yang Menginspirasi
inovasi dan tekad kuat Zaenal menjadikan Sandal Bandol ikon khas Banyumas yang terus menginspirasi.
Editor: Srihandriatmo Malau
Dari proses pemotongan, terdapat bahan karet sisa.
Sisa atau limbahnya tidak dibuang.
Zaenal memiliki ide membuat limbah tersebut agar memiliki nilai ekonomi, yakni dijadikan tali pengikat yang biasanya dipakai untuk membawa barang di jok belakang sepeda motor.
Proses kedua pembentukan pola alas kaki.
Zaenal memotong ban sesuai pola yang yang sudah ada secara manual, menggunakan gunting.
Lalu pencetakan brand atau jenama di insole.
Zaenal memberikan brand Calvin pada produk sandal bandolnya.
Brand ini terinspirasi dari merk nasional yang pernah ngetop pada eranya.
Pencetakan brand ini dilakukan dengan memanaskan terlebih dulu karet ban agar mudah dibentuk, kemudian di-press menggunakan mesin manual.
Selanjutnya masuk ke tahap pengelaman.
Sebelum dilem, insole yang sudah tercetak brand dipotong terlebih dahulu sesuai pola.
Setelah itu baru dilem dengan bahan tambahan yakni busa.
Tidak lupa setelah itu di-press agar lemnya kuat.
Setelah selesai bagian insole, selanjutnya pemasangan tali.