Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Umat Hindu Surabaya Rayakan Hari Raya Galungan
Seluruh umat Hindu wilayah Surabaya melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan Tahun 2016 yang di gelar di Pure Jala Wira Dharma Koarmatim
Ditulis oleh : Dispen Armatim
TRIBUNNERS - Seluruh umat Hindu wilayah Surabaya melaksanakan perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan Tahun 2016 yang di gelar di Pure Jala Wira Dharma Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (10/2/2016).
Dalam perayaan Hari Raya Galungan yang dihadiri Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim (Danguspurlatim) Laksamana Pertama (Laksma) TNI I.N.G Ariawan, sebagai Pemangku (Pimpinan Doa) adalah Dewa Mangku Puje sedangkan pembaca Dharma Wacana adalah Letkol Laut (KH) I.W. Gede Wiyatnyana yang menjabat sebagai Pabanwatpers Spers Koarmatim.
Dalam ceramahnya pada Hari Raya Galungan, Letkol Laut (KH) Made Gunarta yang sehari hari menjabat Paban Ren Srena Lantamal V Surabaya menyampaikan tentang sikap persembahyangan dan kemenangan Dharma dan Adharma. Sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma.
Bagi umat yang memiliki anggota keluarga yang berstatus mapendem atau dikubur atau istilah Balinya ialah Makingsan di Pertiwi maka umat tersebut wajib membawakan banten ke kuburan dengan istilah mamunjung ka setra atau kuburan.
Upacara ini juga salah satu upacara agama Hindu untuk mengingatkan manusia secara ritual dan spiritual agar selalu memenangkan Dewi Sampad untuk menegakkan dharma melawan adharma.
Dalam lontar Sunarigama, Galungan mengenai arti dari ejeksi Sunarigama Galungan digambarkan sebagai berikut, samadhi Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana, galang apadang maryakena Sarwa.
Dalam lontar Sunarigama, Galungan mengenai arti dari ejeksi Sunarigama Galungan digambarkan sebagai berikut, samadhi Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana, galang apadang maryakena Sarwa.
Persembahan dihaturkan ke hadapan Ida Sanghyang Widhi dan kepada semua dewa-dewa dan dilakukan di sanggah parahyangan, di atas tempat tidur, halaman, lumbung, dapur, tugu, dan bangunan-bangunan penting lainnya.
Seterusnya di kahyangan tiga di pengulun setra (prajapati) kepada Dewi laut (Samudera), Dewa Hutan (Wana Giri) dan diperabot rumah tangga.
Hadir dalam acara tersebut, calon Danguskamlatim Kolonel Laut (P) I.N.G. Sudihartawan, para prajurit Koarmatim dan masyarakat Surabaya yang merayakan upacara Hari Raya Galungan di Koarmatim.