Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Membumikan Pancasila di Era Globalisasi

Sejak runtuhnya, Orde Baru (Orba), dan beralihnya ke Reformasi. Keberadaan Pancasila sebagai Ideologi negara mengalami pergeseran.

Ditulis oleh : Humeini Rizki, Mahasiswa PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

TRIBUNNERS - Sejak runtuhnya, Orde Baru (Orba), dan beralihnya ke Reformasi. Keberadaan Pancasila sebagai Ideologi negara mengalami pergeseran.

Pancasila tidak lagi dimaknai sama seperti di zaman Orba. Pemahamana pancasila rupanya tidaklah setertib orba.

Banyaknya kekacauan, dari mulai kekacauan perekonomian, sosial, budaya, politik, dan lain sebagainya.

Memudarnya imaji ideologi Pancasila diakibatkan karena pengarug arus globalisasi yang begitu cepat, hingga membuat masyarakat mengalami degradasi dalam kehidupan.

Dinamika globalisasi rupanya, bukan membawa angin segar bagi kehidupan bangsa Ini, akan tetapi sebaliknya,  membuat kehidupan rakyat Indonesia terjerumus.

Sejak hadirnya globalisasi, eksistensi pancasila sebagai ideologi kebangsaan, telah mengalami pergesaran nilai, dan tidak begitu dihayati oleh bangsa ini.

Berita Rekomendasi

Terkikisnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini, harus menjadi pembacaan kritis bagi kita sebagai bangsa yang menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Karena bagaimana pun, Ideologi dalam hal ini, merupakan hal yang paling sentral.

Selain landasan dasar yang mengatur segala sektor kehidupan dalam berbangsa, ideologi juga merupakan, salah satu cara pandang, saat cara pandang kita sebagai bangsa ini salah, maka bisa dipastikan, kehidupan berbangsa juga akan kacau.

Dalam momentum hari kebangkitan Pancasila ini, seharusnya semangat Pancasila hadir, dan berada di garda terdepan dalam meretas berbagai persoalan yang terjadi saat ini.

Bagaimanapun, saat ini banyak sekali persoalan yang ikut mewarnai persoalan bangsa ini.

Pertama, persoalan yang bersifat sosial, politik, sampai pada persoalan moralitas. 

Seperti, kekerasan seksualitas yang menimpa Yuyun, dan Eno Pariha, dalam hal ini keduanya mengalami persoalan yang sama, yakni pemerkosaan.

Kedua, keadaan perekonomian yang semakin memburuk, hal ini disebabkan karena ulah para petinggi negara kita, yang memiliki pola pikir yang pragmatis, dan cenderung memilikirkan diri sendiri, dan kelompoknya saja.

Kecenderungan ini dapat kita lihat dari, kinerja yang dilakukan oleh pemerintah kita, dari mulai, impor.

Saat ini, disadari atau tidak, bangsa kita, sudah sangat konsumtif, Lebih baik impor daripada ekspor, padahal negara ini, merupakan negara yang sangat memiliki potensi dalam berbagai sektor.

Saat ini, bangsa Indonesia diselimuti oleh banyak persoalan, hal ini disebabkan oleh orang-orang yang hanya mementingkan dirinya berserta kelompoknya. Realitas kehidupan yang terjadi seakan bangsa ini akan hancur lebur.

Oleh karena itu, harus ada penanganan yang serius dari pemerintah, pertama, memaknai ulang Pancasila sebagai ideologi negara.

Kedua, membina karakter ke-Pancasilaan, dengan cara, pembumian Pancasila, seperti yang dilakukan di zaman Orba.

Pemerintah harus sesegera mungkin, membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, seperti pendidikan moral Pancasila.

Meskipun saat ini, wawasan Pancasila, dilakukan dalam lembaga pendidikan, seperti adanya pendidikan kewargaanegara pada setiap lembaga sekolah, namun itu semua belum efektif, dan belum begitu dihayati oleh bangsa kita.

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung pada butiran sila, dari mulai, Ketuhanan Yang Maha Esa, sampai, keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, harus benar-benar dihayati dan diimplementasikan, oleh bangsa Indonesia.

Hal ini penting untuk dilakukan, agar bangsa ini, tidak menyimpang, karena bagaimana pun, nilai-nilai Pancasila, selaras dengan nilai-nilai keagamaan.

Adapun penghayatan dan Implementasi yang harus dilakukan oleh bangsa ini, pertama, pada bidang politik, pengembangan politik negara harus mendasarkan moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila Pancasila dan esensinya, sehingga praktek politik dalam menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

Kedua, bidang ekonomi, Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi humanistik atas dasar kekeluargaan seluruh bangsa.

Ketiga, pengembangan sosial budaya yang harus mengangkat dasar nilai etika Pancasila yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas