Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Refleksi Setahun Perjalanan Implementasi Dana Desa
Kebijakan dana desa telah banyak menuai kontroversi dari pengamat kebijakan publik, politikus, hingga akademisi, baik dalam bentuk tulisan maupun lisa
![Refleksi Setahun Perjalanan Implementasi Dana Desa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mendes-marwan-jafar33_20160302_105821.jpg)
Ekonomi wilayah dapat tumbuh dan berkembang karena adanya potensi dasar lokal dan fasilitas penunjang kapasitas perekonomian.
Setiap desa diharapkan mampu mengetahui potensi sektor ekonomi basis yang dapat ditumbuh-kembangkan di masing-masing wilayahnya.
Sektor basis ini dapat berupa sektor primer, sekunder, dan tersier.
Sebagian besar perdesaan di Indonesia masih memanfaatkan sektor primer, berupa pertanian, untuk menggerakkan perekonomiannya.
Namun, untuk menambah nilai produksi, pemerintah desa harus mengupayakan inovasi untuk menggerakkan kegiatan perekonomian lainnya di sektor sekunder berupa industri pengolahan pertanian dan sektor tersier berupa jasa berbasis agro industri.
Ketersediaan kapasitas pembangunan perdesaan berupa infrastruktur dasar dan ekonomi lokal yang terbangun, diharapkan dapat mendatangkan investasi ke perdesaan yang nantinya akan semakin membangkitkan perekonomian perdesaan dan mengakibatkan penyerapan tenaga kerja yang tinggi.
Hal tersebut dapat menjadi sebuah solusi dari permasalahan-permasalahan dalam konstelasi perdesaan.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penyiapan kapasitas sumber daya manusia lokal perdesaan juga sebuah urgensi guna meningkatkan nilai tambah dan pembangunan perdesaan yang berkelanjutan.
Masyarakat desa sebagai objek dan aktor pembangunan perdesaan harus mempunyai kontrol dan peran yang lebih besar.
Peningkatan kapasitas SDM lokal dapat melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kewirausahaan penduduk lokal.
Aktor lokal harus mampu menjadi aktor utama dalam pembangunan perdesaan, jangan sampai malah terpinggirkan dan hanya menjadi penonton.
Berbicara mengenai pembangunan yang berkelanjutan, tidak dapat dihindarkan dari tiga komponen utama yang harus diperhatikan dalam keberlanjutan, yakni integrasi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Sebagian besar perdesaan di Indonesia masih bergantung pada eksploitasi sumber daya alam sebagai basis ekonomi wilayahnya.
Oleh karena itu, aspek lingkungan yang mayoritas masih kurang mendapat perhatian harus segera ditindak lanjuti dengan kebijakan dan strategi untuk mengatasi degradasi lingkungan yang mungkin terjadi.
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.