Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jejak Perang Dingin di Tanah Korea
Mendaki daratan di Pecinan Korea Selatan, bukan hal populer bagi pelancong yang mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus Incheon.
Editor: Dewi Agustina
Dan tengahnya adalah sebuah lapangan yang biasa digunakan warga yang melakukan senam.
Sebuah pondok dua lantai dekat lapangan menjadi tempat mengabadikan laut dan kapal kontainer berjajar rapi dengan siluet pegunungan di antara kapal.
Lewat laut bisa berlayar ke Busan, di sebelah selatan semenanjung Korea.
Selain urusan festival film dunia, tempat ini dikagumi karena keindahan lautnya.
Dari pelabuhan, pelancong biasa berlayar menikmati pencakar langit yang berjejer di pinggir laut.
Jembatan yang menghubungkan dua daratan juga melintang di Busan.
Sepuluh menit perjalanan dari tempat wisata berlayar, di tengah kompleks pemukiman di Busan, ada jejak lain dari Perang Korea.
Pemakaman para tentara dari 16 negara.
Makam yang disebut United Nations Memorial Cemetry, bagi warga Korea Selatan dibangun untuk mengingatkan pada bantuan belasan negara membantu merebut kembali Seoul dari penguasaan saudaranya di Utara.
Pemakaman yang dirawat rapi karena blok antarnegara dibangun dengan baik dengan taman yang dipenuhi bunga warna warni.
Meski berlatar belakang kesedihan dan kengerian perang, perawatan taman makam membuat kesan itu hilang.