Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Lebih dari 2 Ribu Desa di Jawa dan Nusa Tenggara Terdampak Kekeringan

Kekeringan juga menyebabkan 56.334 hektar lahan pertanian mengalami sehingga 18.516 hektar lahan pertanian gagal panen.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Lebih dari 2 Ribu Desa di Jawa dan Nusa Tenggara Terdampak Kekeringan
KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto
ILUSTRASI: Warga Desa Cekel, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengumpulkan air dari lubang galian di dasar sungai yang mengering, Minggu (3/9/2017). Warga terpaksa harus menggali tanah di alur sungai yang tandus demi mendapatkan air akibat kemarau panjang yang melanda wilayah ini 

Upaya yang dilakukan untuk jangka pendek adalah bantuan dropping air bersih melalui tangki air. BPBD Bersama SKPD, relawan dan dunia usaha telah menyalurkan jutaan liter air bersih kepada masyarakat.

Beberapa daerah dijadual untuk pengiriman bantuan air bersih karena keterbatasan mobil tangki air. Air bersih ini untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak.

Sedangkan untuk mandi dan cuci warga harus memanfaatkan sumber-sumber mata air dari sungai atau embung-embung. BNPB memberikan bantuan dana siap pakai kepada BPBD yang telah menetapkan status darurat untuk menangani kekeringan.

Upaya mengatasi kekeringan sudah dilakukan setiap tahun, namun upaya ini belum dapat menuntaskan semuanya.

Pembangunan sumur bor, pembangunan perpipaan, pemanenan hujan, pembangunan embung, bendung dan waduk telah dapat mengurangi dampak kekeringan. Upaya ini masih terus dilakukan ke depan.

Diperkirakan kekeringan masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2017 mendatang. BMKG telah merilis bahwa sebagian besar pulau Jawa saat ini sedang mengalami puncak musim kemarau, dan akan masuk awal musim hujan pada Oktober-November 2017.

Awal Musim Hujan 2017/2018 di sebagian besar daerah diprakirakan mulai akhir Oktober - November 2017 sebanyak 260 zona musim (76%) dan mengalami puncak musim hujan pada Desember 2017-Februari 2018.

Berita Rekomendasi

Pengirim: Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas