Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Yenny Wahid dalam Minus dan Bonus Indonesia
Kedua masalah ini mempunyai kekuatan besar yang dapat menghancurkan atau sebaliknya bisa menumbuhkan.
Editor: Hasanudin Aco
Berdasarkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diberikan Kementerian Dalam Negeri kepada Komisi Pemilihan Umum, ada 196,5 juta orang yang dipastikan memiliki hak memilih dalam Pemilu 2019.
Data pemilih 2019 tersebut terdiri atas pemilih laki-laki 98.657.761 orang dan perempuan 97.887.875 orang.
Dari data tersebut potensi pemilih perempuan jumlahnya sangat besar hampir menyamai jumlah pemilih laki-laki.
Dengan banyaknya jumlah pemilih perempuan terutama perempuan berusia muda atau usia produktif, maka peluang bagi kandidat perempuan muda untuk dipilih di dalam pemerintahan sangatlah besar.
Karena bagi pemilih perempuan, pemimpin perempuan tentunya akan lebih memahami masalah yang dihadapi perempuan dibandingkan dengan pemimpin laki-laki.
Sehingga pemimpin perempuan diharapkan mampu untuk merubah tatanan kebijakan yang lebih mendekati kenyataan pada aspek psikologis perempuan.
Kebijakkan yang dikeluarkan oleh pemimpin perempuan tersebut juga diharapkan dapat berdampak positif dan lebih komprehensif dalam mengawal dan menanggulangi isu-isu perempuan seperti diskriminasi gender, kekerasan terhadap perempuan, akses perempuan terhadap pendidikan dan pekerjaan, partisipasi politik perempuan, dsb.
Disinilah Yenny Wahid menjadi salah satu kandidat utama sebagai pemimpin muda perempuan yang akan mendapatkan mayoritas suara perempuan. Karena selama ini Yenny selalu tampil paling depan dalam menyuarakan isu-isu tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.