Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Soros Menggugat Kapitalisme?

Kondisi ini membahayakan karena suatu sistem yang tidak menawarkan adanya harapan dan keuntungan bagi mereka yang kalah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Soros Menggugat Kapitalisme?
Tribunnews.com

Neoliberalisme dari kata ‘neo’ dan ‘liberalisme’. Neo berarti reaktualisasi atau revitalisasi kembali ajaran, paham dan gerakan lama. Sementara liberalisme dari kata ‘liber’ (bahasa Latin) yang berarti kebebasan.

Liberalisme adalah paham yang memperjuangkan terciptanya kebebasan tiap-tiap individu tanpa dikurangi oleh siapa pun. Pembatasan hanya terjadi sejauh ditetapkan undang-undang atau hukum.

Neoliberalisme berupaya menghidupkan kembali paham liberalisme klasik yang pernah ada pada abad 18-19. Bedanya, liberalisme klasik memperjuangkan kebebasan dalam segala bidang. Sementara neoliberalisme lebih memperjuangkan kebebasan dalam pasar. Kebebasan dalam pasar dianggap menjadi pijakan bagi kebebasan dalam bidang lain.

Neoliberalisme sangat optimistik terhadap pasar dan pesimistik dengan pemerintah. Pemerintah dianggap sebatas “penjaga malam” yang bertugas menjamin tersedianya pasar bebas dan persaingan bebas. Dalam mencapai kesejahteraan masyarakat, penganut neoliberalisme menekankan peran mekanisme pasar berupa interaksi hukum permintaan dan penawaran. Mekanisme permintaan dan penawaran ini diyakini mampu membawa masyarakat pada kesejahteraan.

Transaksi antara si kaya dengan si miskin atau antara negara maju dengan negara miskin, pada dirinya akan menuju ke kesejahteraan bersama.

Cara mencapai kondisi tersebut bukan dengan intervensi pemerintah, tetapi dituntun oleh ‘tangan tak kelihatan’ (invisible hand). Tangan tak kelihatan semacam hukum alam yang mengatur alam semesta, termasuk pasar. Dengan kata lain, upaya mencapai kesejahteraan bersama bukan karena campur tangan pemerintah tetapi terjadi secara alamiah melalui cara kerja pasaryang dituntun oleh invisible hand.

Soros menyebut neoliberalisme atau fundamentalisme pasar sebagai ideologi masyarakat tertutup (closed society). Alasannya, paham itu membuat klaim-klaim absolut dalam ajarannya.

Berita Rekomendasi

Klaim absolut yang paling utama adalah menyerahkan semua urusan tata-menata kehidupan manusia ke mekanisme pasar. Pasar dianggap sebagai awal-mula, dasar dan fundamen bagi seluruh kegiatan manusia.

Soros ingin mengantikan paham neoliberalisme itu dengan konsep masyarakat terbuka (open society).

Masyarakat terbuka menekankan konsep refleksivitas dalam memahami realitas. Refleksivitas adalah hubungan timbal-balik atau dua arah antara pemikiran dan realitas. Hubungan itu terjadi melalui aplikasi fungsi kognitif dan manipulatif secara bersamaan yang ada pada subyek.

Seperti apa penjelasan konsep refleksivitas itu? Bagaimana cara kerja fungsi kongintif dan manipulatif. Buku ini memberi jawabannya.

Anda yang membaca buku ini pasti semakin semangat dan bergairah untuk membacanya karena Kata Pengantar atau Prolog-nya ditulis oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto.

Sementara Penutup atau Epilog ditulis oleh Wakil Ketua MPR dari PDIP Ahmad Basarah. Dua tokoh itu mengulas secara konkrit implikasi paham neoliberalisme bagi kehidupan Indonesia.

Buku ini diterbitkan oleh Asia Media – PT Warna Lintas Media dengan editor Egidius Patnistik. Sampul buku menampilkan foto George Soros yang sedang berpikir dengan posisi mengigit jari.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas