Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ambil Habib Salim Atau Deadlock
Pendaftaran pilpres tinggal empat hari lagi. Jika tidak diperpanjang, PKS makin percaya diri.
Pendukung seringkali menggunakan variable suka dan tidak suka.
Bukan pertimbangan kalah atau menang. Apalagi jika masuk unsur kekuatan kelompok kepentingan. Makin bias. Lebih bias lagi kalau melibatkan unsur donatur. Keadaan ini seringkali terjadi pada kerumunan yang tidak memiliki kredibilitas politik, tapi diberi ruang untuk menentukan keputusan-keputusan politik. Hasilnya seringkali fatal.
Dari semua keadaan ini, Prabowo dan UAS sama-sama terjebak dalam tekanan.
Ijtima Ulama yang semula diharapkan jadi solusi, tapi malah jadi masalah baru buat Prabowo. Masalah bagi UAS? Bergantung. Tanyakan pada UAS. Jangan tanya pada tafsir dua kelompok di atas.
Jika UAS nolak, tak ada pilihan bagi Prabowo untuk tidak ambil Habib Salim Segaf. Prabowo mau? Sudah berubah pikiran? Ada data survei baru?
Jika Prabowo tidak mau, koalisi akan deadlock.
Rekomendasi ulama tak dianggap. Diabaikan karena dianggap tak bermutu. Wajah ulama dipermalukan. Terutama Habib Rizieq.
Prabowo ambil AHY? Sangat berisiko.
Prabowo kehilangan PKS dengan semua mesin politiknya. Juga kehilangan dukungan ulama dan umat. Akibatnya bisa fatal buat Prabowo. Ambil Budi Gunawan atau Puan Maharani? Nama-nama ini kabarnya juga ada dalam daftar alternatif cawapres Prabowo. Bisa lebih fatal lagi. Menurut ulama. Benarkah?