Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Blog Tribunners

Diambil Alih Robot, Profesi-profesi Ini Diprediksi Akan Punah

Tentu tak ada yang menampik bila kemajuan teknologi saat ini dapat memberikan kemudahan dalam kehidupan dan pekerjaan, bahkan membangun peradaban baru

Penulis: Mutiara Permatasari
Editor: Samuel Febrianto
zoom-in Diambil Alih Robot, Profesi-profesi Ini Diprediksi Akan Punah
CLICK SOFTWARE
Ilustrasi 

Seperti dilansir dari The Guardianseorang akademisi Sanford Univeristy Jerry Kaplan dalam tulisannya berjudul Human Need Not Apply, mengungkapkan bahwa otomasi buta terhadap warna kerah Anda. Maksudnya, bukan hanya buruh pabrik, bahkan konsultan keuangan pun terancam oleh otomasi.

Sebuah studi berjudul The Future of Employment pernah dilakukan oleh akademisi Oxford University pada 2013 lalu. Pada studi yang meneliti 702 pekerjaan umum tersebut menemukan bahwa beberapa pekerjaan seperti telemarketing, konsultan pajak, wasit olahraga, psikolog dan dokter.

Penjelasan lebih rinci disampaikan oleh Martin Ford, dalam bukunya Rise of the Robots: Technology and the Threat of a Jobless Future, mengungkapkan bahwa pekerjaan yang paling berisiko oleh keberadaan teknologi adalah yang cenderung rutin, berulang, dan dapat diprediksi.

Beberapa jenis pekerjaan yang termasuk rutin dan berulang seperti telemarketing, akuntan, kasir, teller bank, hingga yang berhubungan dengan sektor hukum. Bahkan, Ford menulis jika koki makanan cepat saji pun terancam oleh keberadaan teknologi dengan presentasi 81%. Ia melihat kemungkinan berdasarkan kasus Flippy, asisten dapur bertenaga kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang sudah bisa membalikkan burger di sejumlah restoran.

Namun, tak semua profesi dapat terancam oleh keberadaan teknologi. Setidaknya, Ford menyebutkan ada tiga bidang profesi yang dianggap tanggung menghadapi kemajuan teknologi.

Pertama adalah profesi yang menuntut kreativitas asli, seperti business development, content creator, seniman, dan musisi. Kedua adalah profesi yang berhubungan dengan membangun hubungan antarmanusia, seperti public relationship, corporate communication, social media specialist, customer care, atau profesi yang menuntut Anda untuk membangun hubungan baik dengan klien.

Dan ketiga adalah profesi yang sulit untuk diprediksi, seperti kepolisian, tentara, pemadam kebakaran, atau tukang reparasi ledeng. Ford menyebut profesi-profesi tersebut sulit diprediksi karena harus siap bertugas andai dibutuhkan sewaktu-waktu atau dalam kondisi darurat.

BERITA TERKAIT

Ada yang Hilang maka Ada yang Tumbuh

“Yang… yang patah tumbuh, yang hilang berganti.”

Penggalan lirik Banda Neira berjudul Yang Patah Tumbuh yang Hilang Berganti ini menyiratkan bahwa akan selalu ada yang baru di antara hilangnya sesuatu hal.

Hal tersebut pun diyakini berlaku pada dunia kerja. Di antara banyaknya jenis profesi yang hilang oleh kemajuan teknologi, di saat bersamaan terdapat profesi baru yang bisa dimanfaatkan.

Setidaknya, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Bambang Satrio Lelono, dalam keterangan persnya 16 April 2018 lalu mengatakan agar kita tidak perlu terlalu khawatir akan hilangnya pekerjaan sebagai akibat revolusi industri 4.0.

Karena menurutnya, sejak era revolusi industri 1.0 hingga 3.0 sudah banyak pekerjaan yang hilang, tapi di waktu bersamaan muncul jenis pekerjaan baru. Bambang sempat menyinggung berbagai penelitian seperti Oxford , McKensie, Global Institut, maupun ILO  yang memprediksi sebanyak 50% pekerjaan di dunia akan hilang di masa depan. Tetapi akan muncul pekerjaan baru yang saat ini belum ada. Jumlahnya kurang lebih 65%.

“Tidak perlu worry, tak perlu khawatir dengan masalah hilangnya pekerjaan. Yang perlu dilakukan adalah menyiapkan keterampilan baru agar kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan atau jenis pekerjaan yang akan datang,” ujar Bambang.

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas