Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Pemuda Harus Memiliki Rasa Kepedulian Sosial
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Semboyan ini harus dipegang dan dilaksanakan oleh para pemuda
Editor: Hasanudin Aco
Oleh: Tridianto
Wasekjen DPP Partai Hanura
TRIBUNNEWS.COM - Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 adalah peristiwa penting pada 90 tahun yang lalu. Sudah sangat lama, hampir satu abad.
Tetapi rasanya belum lama. Karena selalu terasa penting dan dekat semangatnya dengan zaman sekarang dan karena terkait dengan keberadaan para pemuda di Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang.
Jadi bagi para pemuda, semangat Sumpah Pemuda itu tetap terasa dan memberi ilham.
Kalau dibayangkan, peristiwa 90 tahun yang lalu itu sangat luar biasa. Para pemuda punya kesadaran baru bahwa untuk melawan penjajah tidak bisa sendiri-sendiri dan terpecah-pecah.
Haruslah bersama dan bersatu. Kalau terpecah tidak bisa berhasil.
Kalau sendiri-sendiri tidak kuat. Karena itu para pemuda membuat kesepakatan untuk bersatu untuk Indonesia, karena meskipun berbeda suku, agama dan daerah, tetapi punya nasib yang sama, yaitu dijajah Belanda.
Kalau 90 tahun yang lalu saja sudah ada kesadaran untuk bersatu, maka seharusnya sekarang kesadaran itu harus makin kuat.
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Semboyan ini harus dipegang dan dilaksanakan oleh para pemuda.
Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945, sebagai hasil dari perjuangan lanjutan tahun 1928 dan sudah membangun dengan hasil kemajuan di berbagai bidang. Indonesia sudah makin modern dan rakyatnya juga sudah banyak menikmati hasil kemerdekaan, walaupun ada yang masih miskin dan tertinggal.
Karena itulah harus terus dan makin bersatu.
Para pemuda harus berani menjadi pelopor persatuan. Jangan karena beda partai kemudian bertengkar.
Jangan karena beda pilihan capres lalu tidak bisa rukun. Jangan karena beda suku, agama, ras, asal daerah lalu bikin berantem. Bhinneka Tunggal Ika.
Indonesia memang dibentuk dari perbedaan, tetapi bersatu juga dalam perbedaan. Bersatu dalam perbedaan itu justru bikin indah.