Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Senandung Sungai Sakit

Jika mata air kita musnahkan, sungai kita cemari, itu artinya kita belum lagi menjadi bangsa beradab.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Senandung Sungai Sakit
Ist/Tribunnews.com
Kepala BNPB Doni Monardo bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Sebab, di Jawa nyaris tidak ada lagi sungai yang bugar.

Miris memang membaca fakta di atas. Mestinya, pejabat terkait urusan sungai, jauh lebih merasa miris demi melihat kondisi sungai yang kritis.

Doni bahkan menyebutkan 6 Daerah Alisan Sungai (DAS) yang kondisinya begitu menyedihkan.

Doni mencontohkan Muara Angke yang berhilir di Teluk Jakarta, dan sangat parah pencemarannya. Juga Kali Item yang melintasi antara lain wilayah Kemayoran dan sempat heboh beberapa waktu lalu.

Sebab, Kali Item bukan lagi kali, melainkan tempat pembuangan limbah. Bagaimana dengan Ciliwung, setali-tiga-uang. Sama-sama parah.

Doni punya story tentang Ciliwung. Pada tanggal 2 Januari 2012, ia melakukan ekspedisi Sungai Ciliwung, dari batas Universitas Gunadarma Depok sampai ke Jakarta Timur. Ia naik perahu karet milik Kopassus.

Doni saat itu menjabat Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus. Mantan Dan Yon 11 Grup 1 Kopassus ini mengajak serta dua anak laki-lakinya, yang di tengah perjalanan tak tahan mencium aroma menyengat dari peternakan babi, kandang kambing, limbah pabrik yang dibuang sembarangan, dan penyumbang pencemaran lain.

BERITA REKOMENDASI

“Bukan hanya itu, saya juga melihat tumpukan sampah di sepanjang aliran sungai. Termasuk kasur bekas,” kata Doni mengenang.

Hasil "wisatanya" ia laporkan kepada Danjen Kopassus, ketika itu Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya. Di era itulah, Kopassus melakukan aksi pembersihan Sungai Ciliwung sepanjang 7 kilometer.

Sebab, di bentang 7 kilometer itu terdapat asrama Kopassus. Tujuannya adalah, dengan sungai bersih, maka rakyat di sekitar sungai juga akan sehat, termasuk anggota Kopassus.

“Program itu kemudian berkembang lebih luas. Termasuk saat pak Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta. Komunitas Jepang bahkan sempat datang menyaksikan apa yang kami kerjakan untuk Ciliwung. Alhamdulillah, kondisi Ciliwung semakin bagus dan sedikit lebih baik,” ujar Doni Monardo.

Doni mengemukakan contoh serupa di Jawa Barat, yakni Sungai Cikapondoh yang berhulu Citarum dan berhilir di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Bukan hanya itu, Doni juga mengemukakan contoh sungai di Pantai Padang, Sumatera Barat.


Lalu, Sungai Batang Hari Jambi yang di kanan-kirinya terdapat penambangan emas liar, mirip yang terjadi di kiri-kanan Sungai Sambas di Kalimantan Barat. Kondisi memprihatinkan serupa juga ia jumpai di Kalimantan Barat, Teluk Ambon yang banyak sampah, dan lain-lain.

Suatu hari, bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ia mengunjungi Pulau Pombo, Kabupaten Maluku Tengah yang banyak sampah. Padahal, pantai itu sangat indah. Susi bertanya kepada Doni, bagaimana cara membuat pantai itu bersih.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas