Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Advergame Sebagai Tools Dalam Kampanye Pemasaran
Advergame sebagai salah satu media penyampaian pesan kini mulai banyak digunakan oleh kalangan pemasar di Indonesia.
Editor: Toni Bramantoro
Game sebagai media kampanye produk dikenal sebagai advergame, atau game periklanan. Tidak seperti media iklan lainnya dimana kita hanya melihat logo brand atau produk saja, pada advergame, brand menyatu dengan cerita, misi maupun aktivitas lain dalam game.
Advergame is video game which in some way contains an advertisement for a product, service, or company. Some advergames are created by a company with the sole purpose of promoting the company itself or one of its products, and the game may be distributed freely as a marketing tool. Other times, an advergame can be a regular popular video game, which may be sponsored by a company, and include advertisements within the game for the sponsoring company; for example you might see a character drink a particular brand of soft drink, or a race car might drive past a billboard advertising a certain snack food. Advergames have become more popular with the rise of the internet.(www. businessdictionary.com).
Para praktisi periklanan dan pemegang merk menyadari bahwa memberikan pengalaman, lebih memberikan dampak yang positif bagi produk yang diiklankan daripada sekedar menginformasikan sebuah produk. Data lapangan yang menyatakan bahwa game juga digemari orang dewasa menjadikan advergame tidak hanya sebagai media iklan produk untuk anak, tetapi juga produk-produk yang memiliki pangsa pasar dewasa.
Salah satu contohnya adalah advergame Ionopolis, sebuah game berbasis sosial media keluaran Pocari Sweat. Game ini memanfaatkan sosial media sebagai bagian dari elemen permainan. Sadar atau tidak, pemain mendapatkan informasi produk yang dikemas sebagai bagian dari pengalaman pemain dalam game.
Dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, game ini dimainkan oleh sekitar 17.000 orang, dan saat artikel ini ditulis ada 91.893 facebookers menyukai halaman facebook PocariId. Sebuah angka yang fantastis dan tentu saja sebuah pencapaian bagus untuk kegiatan kampanye produk. Jadi, siapa bilang game hanya untuk main-main?
Anda pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata video game, setiap orang pasti tahu bahwa memainkan sebuah video game dapat menghibur dan membawa kesenangan tersendiri bagi si pemain yang memainkan game. Bahkan ada penelitian bahwa orang yang sering bermain game tidak rentan terkena stress. apalagi di era modern saat ini sangat banyak alternatif console game yang tersedia dan dapat dimainkan, dan bahkan video game saat ini dapat dinikmati dengan mudah di smartphone yang anda miliki. Anda dapat memilih dan mengunduh ribuan bahkan jutaan aplikasi game di playstore memainkanya sendiri maupun bersama teman anda secara gratis maupun berbayar.
Namun tahukah anda bahwa game juga memiliki potensi yang besar untuk digunakan sebagai alat dalam melakukan kegiatan promosi ataupun memasarkan suatu produk atau jasa yang kita miliki. Konsep ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1999 di masa kejayaan konsol playstation one, pada saat itu terdapat sebuah game yang fenomenal dan sangat terkenal bernama pepsiman, anda yang lahir di tahun 90-an dan dahulu pernah memiliki playstation ataupun sering bermain di tempat rental pasti mengetahui game ini, konsep game ini hampir sama dengan game temple run yang ada di android dan ios yang biasa dimainkan saat ini yaitu berlari dan menghindari rintangan yang ada.
Namun yang membedakan dengan temple run yaitu tokoh utama dari game ini yaitu pepsiman, pepsiman merupakan tokoh atau mascot yang dibuat oleh perusahaan minuman berkarbonasi pepsi sebagai tokoh utama dari game ini. Selain tokoh yang merupakan maskot dari minuman pepsi, dalam game ini juga banyak disisipkan logo maupun produk pepsi tersebut seperti halnya di gedung yang dilewati, maupun di rintangan yang dilewati tokoh utama dalam game tersebut.
Game ini sangat mampu menarik awareness dari para penikmat game, kepopuleran game ini juga mengantarkan produk pepsi menjadi dikenal di mata masyarakat dunia karena game ini pada dasarnya dapat dimainkan oleh siapa saja dan tidak mengenal usia dan status social, hal inilah yang membuat metode pemasaran atau promosi melalui game dinilai sangat efektif karena pada saat bermain game orang akan mencurahkan 100% perhatianya kepada game yang sedang ia mainkan.
Seratus persen perhatian tersebut membuat informasi mengenai produk atau brand akan lebih mudah tersampaikan. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh brand yang menyisipkan logo brand dan informasi produknya sepanjang alur permainan.
Perbedaan yang cukup signifikan antara promosi melalui game dan promosi melalui media konvensional (TV, Radio, Cetak) terletak pada sifatnya, pemasaran atau promosi melalui game lebih bersifat soft selling melalui game si pengiklan mencoba menyampaikan fitur-fitur dan informasi yang berkaitan dengan produk tanpa harus menjelaskan secara verbal, dan calon pembeli dalam hal ini player akan langsung menerima informasi tersebut tanpa adanya paksaan tentunya sejalan dengan alur permainan tersebut.
Berbeda dengan media konvensional yang bersikeras mempengaruhi konsumen dalam kehidupanya. Pemasaran atau promosi melalui game lebih berfokus pada bagaimana konsumen dapat berinteraksi langsung dengan brand.
Seiring berjalannya waktu konsep pemasaran dan promosi melalui media game semakin berkembang dan dapat dilakukan dalam beberapa cara tergantung bagaimana tujuan yang dicapai oleh brand, dan berikut beberapa cara yang dapat dilakukan dalam melakukan promosi dalam game.
1. In-game Advertisement