Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Desain Tanggul Laut Raksasa Lepas Pantai Teluk Jakarta Selesai Tahun Ini
Sejak akhir 2016, Korea Rural Community Corporation (KRC), yang merencanakan dan merancang Saemangeum Seawall
Editor: Toni Bramantoro
UNTUK pencegahan banjir di Jakarta yang disebabkan oleh penurunan permukaan tanah Jakarta dengan laju rata-rata 18 cm per tahun, pre-design tanggul laut raksasa lepas pantai Jakarta telah selesai pada bulan Juli 2020 dan laporan akhir akan diserahkan ke Pemerintah Indonesia pada akhir tahun 2020.
Sejak akhir 2016, Korea Rural Community Corporation (KRC), yang merencanakan dan merancang Saemangeum Seawall, bertanggung jawab atas studi kelayakan dan pre-design dari tanggul laut lepas pantai Jakarta.
Saat ini, tim teknis dari KRC dan konsultan terkait dalam status kembali ke Korea Selatan sejak bulan Maret 2020 dikarenakan oleh pandemi Covid-19 di Indonesia.
Namun, pengerjaan laporan terus dilakukan secara kontinyu dengan terus menerus berkonsultasi dengan KOICA dan Pemerintah Indonesia.
Berbeda dengan Saemangeum Seawall, tanggul laut Jakarta dirancang sebagai “tanggul terbuka” yang dihubungkan dengan lima (5) jembatan dengan total panjang 21.1 km di mana sirkulasi air laut bisa terjadi di area open gap seluas total 3.4 km.
Hanya Korea Selatan yang memiliki pengalaman membangun tanggul laut skala besar seperti Saemangeum dan inilah yang menyebabkan Pemerintah Indonesia mempercayakan desain proyek ini kepada Pemerintah Korea bukan Belanda jelas Kim Insik, CEO dari KRC yang mengunjungi Indonesia pada tahun 2019.
Diharapkan juga bahwa Pemerintah Indonesia akan membuat keputusan akhir yang akan mempererat kerja sama kedua negara dengan mempertimbangkan hasil studi kelayakan dan pre-design yang telah kami ajukan.
Studi kelayakan dan pre-design ini dibiayai oleh KOICA dengan total biaya sebesar 9 miliar Won.
KRC telah bekerja di Indonesia sejak tahun 1976 dan sejauh ini telah melaksanakan 54 proyek termasuk konsultansi pembangunan bendungan, pengelolaan sumber daya air, perbaikan irigasi dan drainase, dan pengendalian banjir.
Kepala perwakilan kantor KRC Indonesia, Hosung Nam, mengatakan, “ndonesia adalah negara di mana KRC telah melakukan kerja sama terkait dengan infrastruktur pertanian sejak tahun 1976. Kami selalu mengupayakan yang terbaik dalam pengerjaan proyek dan sementara ini ada 2 proyek yang sedang kami kerjakan yaitu Bendungan Karian dan Modernisasi Irigasi DI Mrican. Kami berharap semoga kami bisa menyelesaikan pekerjan ini dengan baik.
Selain itu, kami ingin terus melanjutkan hubungan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk bersama-sama memajukan pertanian di kedua negara melalui pengembangan lahan pertanian, pangan, dan infrastruktur pertanian.