Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Napak Tilas Jejak Perang Pasifik di Kepulauan Biak-Numfor
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengunjungi Biak-Numfor, sempat napak tilas jejak sejarah perang Pasifik di Papua dan Jenderal McArthur.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Pagi itu kapal mendapat spesial order mengangkut rombongan Doni Monardo keliling perairan Biak. Perlu dicatat, tidak semua pulau kecil di Biak bisa disandari kapal jenis Express Bahari.
Sebab, selain banyak terumbu karang, sejumlah pulau juga dikenal sangat dangkal. Bahkan, di jam-jam tertentu, ketika air laut surut, pulau satu dan pulau lain bisa terhubung melaui hamparan pasir putih.
Syahdan, kapal pun sandar di Pulau Wundi di teluk Cendrawasih, dan terdapat dermaga yang bisa disandari kapal motor ukuran besar.
Dari Wundi, Doni dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Ureb atau Pulau Urbi dengan kapal motor kecil.
Rintik hujan masih turun. Toh, tidak menyurutkan langkah Doni Monardo menaiki kapal motor diikuti rombongan yang lain.
Total tiga kapal motor melaju beriringan menempuh jarak kurang lebih 15 menit. Di antaranya tampak Bupati Herry Ario Naap, Kasdam Brigjen Bambang Trisno, Kasrem 173/PVB (Praja Vira Braja) Biak, Kolonel Inf Yusuf Ragainaga, Dandim Biak Letkol Inf Arief Setiyono, Kapolres Biak AKBP Murjatmo Edi, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Biak Numfor, Fansisco Olla, dan lain-lain.
Irtama BNPB Tetty Saragih, Deputy 1 BNPB Wisnu Widjaja, PLT Deputy 3 BNPB Dody Ruswandi, Deputy 5 BNPB Prasinta Dewi, Ketua Relawan Andre Rahadian dan Kabid Komlik Satgas Hery Trianto termasuk dalam rombongan.
Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan tidak tampak di antara mereka. Saya dapat info langsung dari Danrem Iwan, ia sudah menghubungi Doni Monardo, mantan komandannya di Kopassus.
Hari yang sama, Iwan yang penakluk Gunung Everest pada 1997, sedang tugas lapangan, meredam riak-riak Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) di teritori yang dibawahkannya.
Tuhan Maha Baik. Tiba di Pulau Ureb, hujan reda sama sekali. Pulau itu kecil saja. Doni berjalan kaki mengitari pulau itu tak lebih dari 10 menit.
Di satu sudut pulau, sekelompok ibu-ibu dibantu bapak-bapak tengah menyiapkan hidangan ikan bakar, kerang bakar, dan aneka menu olahan tradisional yang lezat.
Ikan bakar, sotong dan kerang bakar, sambal uleg, dan sayur bunga pepaya, makin lezat saat disantap di bibir pantai berpasir putih.
Penyempurnanya adalah minuman kelapa muda yang dipetik langsung dari pohon-pohon nyiur yang tumbuh rimbun di Pulau Ureb.
Rumah Sakit Rujukan Covid di Biak Standar Internasional