Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Suharyanto, dari Kursi Panglima ke Medan Bencana

Banyak pihak berharap, Suharyanto mampu memimpin penanganan bencana alam di negeri ini, termasuk bencana nonalam berupa wabah Covid-19.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Suharyanto, dari Kursi Panglima ke Medan Bencana
istimewa
Letjen (Purn) Doni Monardo dan Mayjen Suharyanto. 

Yang terakhir, sebagai Pangdam Brawijaya, awal Oktober 2021 ia secara khusus terbang ke Papua untuk memberi dukungan langsung kepada prajurit Kodam V/Brawijaya yang tengah bertugas sebagai Pamtas RI-PNG (Pengamanan Perbatasan RI – Papua Nugini).

“Sikap kepemimpinan jenderal Suharyanto itu adalah modal besar saat mulai hari ini ia menjadi panglima penanggulangan bencana,” tutur Egy, penulis buku yang cukup produktif.

Egy bukan hanya menelisik riwayat Suharyanto dari rentetan keberhasilan tugas yang telah lalu.

Dalam beberapa kesempatan, Egy juga sempat berinteraksi langsung dengan Suharyanto ketika mendampingi Doni Monardo.

“Kesan terakhir saat kami berjumpa di Lanud Abdurachman Saleh, Malang, awal Desember 2020. Beliau jenderal smart dan correct,” tutur Egy.

Egy ingat betul, ketika itu Doni Monardo dan rombongan tengah melakukan sejumlah lawatan tugas ke beberapa daerah yang tertimpa musibah.

Di Malang, Doni Monardo dan rombongan meninjau lokasi terdampak gempa dan fasilitas kesehatan untuk memperkuat penanganan Covid-19 di wilayah Malang dan sekitarnya.

Berita Rekomendasi

Agenda selanjutnya adalah menuju Cilacap. Rencana perjalanan menggunakan pesawat carter sore itu adalah Malang – Yogyakarta. Dari Yogyakarta, sedia dilanjutkan perjalanan darat ke Cilacap.

Apa boleh buat, pesawat mengalami trouble engine. Selama menunggu mekanik memperbaiki pesawat, Doni dan Suharyanto sebagai Pangdam Brawijaya terlibat obrolan intensif sambil menikmati bakso Malang, di tengah turunnya hujan rintik-rintik.

Lebih satu jam perbaikan pesawat belum juga kelar.

Doni lekas memanggil Korspri Kolonel (Czi) Budi Irawan, untuk menyiapkan bus sebagai pengganti moda transportasi menuju Cilacap.

“Dari kejadian itu, kira-kira saya ingin mengatakan, ‘jenderal Suharyanto, itu bagian kecil dari dinamika tugas penanggulangan bencana yang ada di depan mata’,” kata Egy Massadiah.

"Hari ini, Pak Suharyanto menjadi sosok utama memimpin orkestra sinergi penanggulangan bencana, termasuk melakukan mitigasi, perubahan perilaku agar setiap orang menjaga alam, agar alam tidak rusak yang bisa mengakibatkan bencana," tutup Egy Massadiah kepada wartawan. (*/Roso Daras)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas