Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Masa Depan Filateli Indonesia, Menapak Tilas Jejaknya di Bandung

Orang tua saat ini sudah sangat risau akan hobi-hobi tidak sehat seperti bermain game online dan menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Masa Depan Filateli Indonesia, Menapak Tilas Jejaknya di Bandung
Gilang Adittama
Bagian muka Museum Pos Indonesia di Kota Bandung. 

Pertama, alih-alih membidik siswa dan membangkitkan antusiasme mereka, kita terlebih dahulu harus mengedukasi orang tua mereka sebagai pengambil keputusan dan penyandang dana.

Orang tua saat ini sudah sangat risau akan hobi-hobi tidak sehat seperti bermain game online dan menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial.

Filatelis Gilang Adittama (kiri) sedang menerima saran dan kritik pada sesi jury critique (juri kanan).
Filatelis Gilang Adittama (kiri) sedang menerima saran dan kritik pada sesi jury critique (juri kanan). (Istimewa)

Filateli jelas bisa menawarkan aktifitas yang lebih sehat, bermanfaat secara akademis, dan bernilai investasi jangka panjang terutama jika dibawa sampai ke tingkat penyusunan koleksi secara serius.

Kedua, setelah adanya pendekatan ke orang tua melalui berbagai acara pertemuan di sekolah-sekolah, PT Pos Indonesia diharapkan datang dengan berbagai bentuk tindak lanjut seperti menghidupkan kembali pojok filateli di setiap kantor pos besar serta dengan pengadaan lomba yang lebih kental dengan unsur filateli, seperti menyortir prangko berdasarkan negara atau tahun terbit atau bahkan menyusun prangko berdasarkan tema.

Ketiga, para jurnalis filateli terutama dari HiPFil (Himpunan Penulis Filateli) Indonesia harus lebih gencar melakukan publikasi konten yang sesuai selera remaja di media terutama pada dua raksasa media sosial, YouTube dan Instagram.

Pertemuan dan diskusi kami berlanjut selama kurang lebih satu jam kemudian.

Akhirnya, Pak Sis merasa antusias dan meminta para filatelis untuk menyuarakan berbagai terobosan seperti ini ke dewan direksi pos.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Pak Dadit akhirnya harus pamit karena masih ada tugas lain menanti beliau.

Kami bertiga berjanji untuk bertemu kembali untuk membahas detail teknis wacana ini di pameran Indonesia 2022 bulan Agustus 2022 di Jakarta.

Bagi yang ingin berdiskusi filateli ada whatsapp group bagi Filatelis, email ke: filateli@jepang.com Subject: Filatelis, dengan nama lengkap alamat tanggal lahir dan nomor whatsapp, gratis.

*) Penulis adalah peraih medali Vermeil Tematik di Bangkok F.I.P 2013 dan Large Vermeil di Singapore fournation 2016. Sisanya ada beberapa medali pameran filateli dari tahun 2005 - 2012. Magister pendidikan bahasa Inggris, Universitas Lampung

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas