Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Berjumpa Rektor Universitas Zaitunah, Dubes Zuhairi Perkuat Kerjasama Antar-Perguruan Tinggi Islam

Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, melakukan kunjungan ke Universitas Zaitunah, Tunis.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Berjumpa Rektor Universitas Zaitunah, Dubes Zuhairi Perkuat Kerjasama Antar-Perguruan Tinggi Islam
Dokumentasi Kedutaan Besar Tunisia
Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, melakukan kunjungan ke Universitas Zaitunah, Tunis 

TRIBUNNERS - Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, melakukan kunjungan ke Universitas Zaitunah, Tunis.

Ia diterima langsung oleh Prof. Dr. Abdullatif Bouazizi dan beberapa guru besar.

Dalam kesempatan itu Zuhairi secara khusus menyampaikan perlunya memperkuat kerjasama antara Universitas Zaitunah, Tunisia dan sejumlah perguruan tinggi Islam di Indonesia.

"Dalam pertemuan, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Zaitunah, yang telah mendidik dan membimbing para mahasiswa Indonesia. Jasa Universitas Zaitunah sangat besar dalam melahirkan ulama-ulama yang sudah dan akan mengabdi di Tanah Air. Selain itu, banyak sekali ulama-ulama dari Universitas Zaitunah yang telah menginspirasi para ulama, pemikir, dan cendekiawan di Tanah Air, diantaranya Ibnu Khaldun dan Muhammad Thahir bin 'Asyur," kata Duta Besar RI lulusan dari Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir dalam keterangan yang diterima, Jumat (24/6/2022).

Universitas Zaitunah merupakan salah satu universitas tertua di dunia, bahkan lebih tua dari al-Azhar, dan mempunyai pengaruh besar di dunia Islam.

"Sebab itu, saya ingin perlu kerjasama yang lebih kuat dan implementatif antara Universitas Zaitunah dan perguruan tinggi Islam di Indonesia, khususnya dalam membumikan moderasi beragama. Apalagi Universitas Zaitunah dikenal dengan cara berfikir maqashidi, yang dipancangkan oleh Muhammad Thahir bin 'Asyur melalui kitabnya 'Maqashid al-Syari'ah," ujar Dubes RI yang juga dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama.

Zuhairi menambahkan, bahwa dirinya mengupayakan penambahan kuota jumlah mahasiswa baru dari Indonesia pada tahun ini.

Berita Rekomendasi

"Alhamdulillah, kuota mahasiswa baru untuk Indonesia yang selama ini hanya 30 orang akan naik menjadi 100 hingga 300 mahasiswa. Ini artinya Indonesia mulai menjadi perhatian para ulama di Universitas Zaitunah," kata Dubes RI kader PDI Perjuangan ini.

Sementara Prof. Dr. Abdullatif Bouazizi, Rektor Universitas Zaitunah menyampaikan kekagumannya pada mahasiswa Indonesia yang rajin dan menampilkan akhlak mulia.

"Saya melihat mahasiswa Indonesia di Universitas Zaitunah ini rajin dan tekun. Saya punya harapan besar terhadap Indonesia sebagai salah satu harapan dan masa depan dunia Islam. Kita akan perkuat kerjasama antara Universitas Zaitunal dan perguruan tinggi Islam di Indonesia. Saat ini sudah ada kerja sama dengan perguruan tinggi Islam di Indonesia," ujarnya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas