Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Inspirasi Bung Karno bagi Milenial
Bung Karno merupakan pemikiran mendasar, memiliki basis teoritik dan empiris yang sangat kuat
Editor: Eko Sutriyanto
Selain itu, saya juga terlibat sebagai tim ahli di Megawati Institute.
Pemikiran dan spirit Bung Karno telah menginspirasi perjalanan karir saya, khususnya dalam hal the brave leader dan strategic thinking. Bung Karno adalah Bapak Bangsa, relevansi pemikirannya sangat kuat.
Mengingat yang disampaikan Bung Karno merupakan pemikiran mendasar, memiliki basis teoritik dan empiris yang sangat kuat, dan berakar dari telaah kritis atas persoalan bangsa.
Berikutnya, bagaimana suri teladan Bung Karno bagi kaum milenial. Indonesia kini mengalami bonus demografi, di mana kaum milenial mendominasi. Cita-cita dan perjuangan Bung Karno tetap relevan bagi milenial Indonesia.
Bung Karno memberi inspirasi bagi generasi milenial dalam mempertahankan semangat nasionalisme di tengah spektrum persaingan global. Bung Karno mengonstruksikan identitas dan karakter bangsa dengan konsep nation and character building yang memberi warna pada semangat kebangsaan Indonesia, sampai detik ini menjadi kekuatan ideologi bangsa, yakni Pancasila.
Pentingnya kepemimpinan intelektual bagi milenial. Pergulatan Bung Karno bersentuhan dengan buku sebagai tradisi intelektual.
Itu sebabnya, pemikiran Bung Karno kaya dengan berbagai sintesis teoritis dan empiris para pemikir dan tokoh-tokoh besar dunia yang dibumikan dalam alam kebudayaan Indonesia.
Melalui Pancasila, Bung Karno tidak hanya menyampaikan falsafah dasar bangsa Indonesia merdeka. Sila-sila dalam Pancasila berkaitan dengan sistem nilai, budaya strategis, dan landasan kebijakan pemerintahan negara. Tujuan bernegara disampaikan dengan penuh semangat dan menjadi bingkai agar kemerdekaan Indonesia bisa kekal abadi karena adanya ideologi bangsa, yang disebutnya Pancasila.
Bung Karno telah memberi contoh tradisi kepemimpinan negarawan sekaligus pembelajar yang unggul. Ia bergulat dengan berbagai teori, berlomba menguasai ilmu pengetahuan, kemudian melakukan sintesis serta pembumian bagi kepentingan kemerdekaan bangsa.
Dalam risalah di buku “Dibawah Bendera Revolusi”, misalnya Bung Karno mengkritisi demokrasi liberal ala Barat. Menurutnya, demokrasi liberal tidak cocok dengan budaya masyarakat Indonesia. Karena hanya berbicara tentang demokrasi politik tanpa bicara demokrasi ekonomi.
Baca juga: Sejarah Supersemar dan Isi Perintah yang Ditandatangani Ir Soekarno
Bung Karno begitu tekun berdialog dengan pemimpin-pemimpin dunia melalui buku. Ia mengembara ke seluruh alam pikir yang mempengaruhi peradaban dunia dengan menggunakan buku.
Buku menjadi jendela bagi luasnya cakrawala pengetahuan yang melahirkan teori perjuangan bagi bangsa Indonesia merdeka
Hebatnya, selain menampilkan tradisi sebagai pembelajar, Bung Karno juga rajin turun ke bawah, melihat realitas hidup, memahami seluruh suasana kebatinan rakyat, kemudian memformulasikan ke dalam cita-cita kemerdekaan (Kristiyanto: 2022, 116).
Selain itu, kelebihan Bung Karno terletak pada kemampuannya menguraikan persoalan kompleks ke dalam bahasa yang mudah dipahami rakyat. Penjelasannya tentang kapitalisme sebagai sebuah nafsu untuk menimbun kapital, mudah dipahami rakyat.